Jakarta, CNN Indonesia -- Konser tunggal Glenn Fredly bakal digelar sebulan lagi. Tepatnya, pada 17 Oktober 2015 mendatang di Istora Senayan, Jakarta. Namun hingga kini, si nyong Ambon tidak juga berkenan membeberkan detailnya.
"Ya, masih saya
rahasiain dong, kan biar jadi
surprise," ucapnya sambil tertawa, saat ditanya awak media di Jakarta, pada Rabu (9/8), soal konser bertajuk
Menanti Arah. Jawabnya tentu saja membikin penasaran.
Diulik lebih jauh, pria
hitam manise ini hanya bersedia memberikan sedikit bocoran soal lagu yang akan ia nyanyikan, itu pun hanya satu judul:
Januari. Selebihnya, sekitar 19 lagu lain masih dirahasiakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya merahasiakan lagu
hits dan lagu baru yang akan dinyanyikannya, Glenn juga menutup rapat-rapat daftar bintang tamu yang nanti akan berkolaborasi di atas panggung bersamanya.
"Seperti biasa ya, saya tidak pernah membongkar tamu siapa yang akan ikut bersama saya. Hal itu akan saya jadikan
surprise," kata Glen. "Pokoknya konser ini akan sangat spesial."
Untung saja, Glenn tak pelit membagi keterangan soal tata panggung konsernya. Selain megah, panggungnya juga unik. Sesuai keinginan Glenn, dibuatlah tata panggung 360 derajat.
Berada di atas panggung sentral yang didukung tata lampu serta audio dan visual serba baru, Glenn merasa lebih dekat dengan penikmat karya-karyanya.
"Dapat saya pastikan panggung ini akan sangat amat menyenangkan, makanya datang, ya!" seru Glenn kepada awak media.
Sebanyak 8.000 kursi telah disiapkan oleh pihak promotor dengan harga yang dibandrol dari Rp460 ribu sampai Rp1.510.000.
Konser tunggal
Menanti Arah digelar Glenn untuk menandai 20 tahun perjalanan kariernya di industri musik nasional. Konser di Jakarta ini merupakan puncak acara setelah sebelumnya Glenn melakukan konser tur di 20 kota Indonesia.
Glenn menjelaskan, bahwa
Menanti Arah ini adalah terminologi untuk sebuah perjalanan, di mana setiap perjalanan pasti akan terinspirasi atau berinteraksi dengan setiap kejadian yang menjadi pengalaman atau bahkan proses dari perjalanan itu sendiri, sampai akhirnya ia sampai pada tujuan yang dituju.
Ia mengungkap, "Proses dan pengalaman hidup serta karier selama 20 tahun ini yang akhirnya saya anggap sebagai menanti arah."
(vga/vga)