Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi sebagian orang, kebiasan Miley Cyrus menjulurkan lidah mungkin terlihat urakan. Tapi siapa mengira, kebiasaannya ini malah mendatangkan keuntungan bagi suatu kelompok.
Saat menghadiri acara penghargaan Vanguard Awards Gala yang diselenggarakan LGBT Center, pada Sabtu (7/11) malam, Miley menjulurkan lidah dan menjilat badan piano putih.
Tentu saja, ia melakukan aksinya bukan tanpa tujuan, melainkan untuk menggalang dana. Seperti diberitakan Huffington Post, dana itu disumbangkan untuk sebuah lembaga
lesbian, gay, bisexual, transgender (LGBT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miley, yang tampil feminin dengan busana pink, melakukan aksinya atas inisiatif sendiri. Tanpa diminta, ia spontan naik ke atas panggung membantu musisi Linda Perry melelang piano putih.
Piano yang didonasikan oleh Ruby Rose, bintang
Orange is the New Black, itu dipenuhi tanda tangan beberapa selebriti. Miley tidak membubuhkan tanda tangan. Ia menyumbangkan sesuatu yang menjadi asetnya selain suara: lidah.
Miley membungkuk, menjulurkan lidah, dan menjilat piano itu. Hasilnya, piano putih bertabur tanda tangan selebriti dan berlumur air liur Miley itu berhasil dilelang dengan nilai fantastis US$50 ribu atau setara Rp682 juta.
Selain meramaikan suasana dengan juluran lidah serta lelang piano, Miley juga hadir ke acara itu untuk menerima penghargaan Vanguard Award atas pekerjaannya merilis Happy Hippie Foundation, pada Mei lalu.
Organisasi nonprofit itu didedikasikan membantu para pemuda LGBT yang tidak punya tempat tinggal. Selain itu, Happy Hippie Foundation juga membantu kelompok masyarakat yang berisiko atau sensitif.
Dalam pidato sambutannya atas penghargaan yang diterima, Miley mengaku merasa terhormat. Ia meluncurkan organisasi itu karena merasa pernah mendapat dampak positif dari adanya organisasi serupa.
"Diberi kesempatan untuk duduk di kelompok pendukung, saya pergi dengan perasaan dicintai yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya," katanya.
Ia pun menambahkan, "LGBT Center memegang kunci untuk sangkar saya dan membuat saya bebas lepas. Saya ingin lanjut melakukan hal yang sama untuk orang lain."
Di luar penampilannya yang selalu menyuguhkan hal kontroversial, pelantun
Wrecking Ball itu memang cukup aktif berkegiatan sosial.
Selain untuk LGBT, ia juga bergabung dengan penulis dan aktivis lingkungan, Carl Safina, untuk memprotes rencana pembunuh massal serigala di Kanada.
(rsa/vga)