Jakarta, CNN Indonesia -- Sikap bermusuhan yang ditunjukkan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) kepada rekannya, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) dalam
The Hunger Games: Mockingjay Part 1 bukan satu-satunya kejutan dalam film itu. Film selanjutnya menyimpan lebih banyak kejutan.
The Hunger Games: Mockingjay Part 2, yang rilis global Jumat (20/11) lalu, diawali memar di leher Katniss yang sampai membengkakkan pita suaranya. Penonton
Mockingjay Part 1 pasti tahu, memar itu adalah hasil cekikan Peeta, yang baru diselamatkan ke Distrik 13 dari Capitol.
"Racun" Capitol membuatnya tak terkontrol. Dalam pikirannya, Katniss yang selama ini menjadi rekannya dalam Hunger Games, adalah musuh. Apalagi mereka sempat terpisah saat penyelamatan oleh sekelompok pemberontak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semua karena Katniss! Kau harus membunuhnya!" ujar Peeta penuh emosi saat ia dikunjungi adik sang rekan, Primrose (Willow Shields). Melihat semua itu di depan mata kepalanya sendiri, dendam dalam hati Katniss berkobar. "Aku harus membunuh Presiden Snow (Donald Sutherland)."
Maka meski Presiden Alma Coin (Julianne Moore) dan mantan pendesain Hunger Games Plutarch Heavensbee (Philip Seymour Hoffman) memintanya tetap di Distrik 13 karena "tugasnya" mengagitasi telah usai, sang Mockingjay bersikukuh ikut garda terdepan pasukan yang memerangi Capitol.
Perjalanan mereka menuju Capitol tidak mudah. Jebakan ada di mana-mana. Apalagi di tengah perjalanan, Peeta diminta bergabung dengan Katniss, Gale Hawthorne (Liam Hemsworth), dan anggota pasukan mereka.
Seperti kata Finnick Odair (Sam Claflin), "Selamat datang di Hunger Games ke-76."
Bukan hanya memerangi Snow dan para Peacekeepers, Katniss juga harus berdamai dengan hatinya yang masih bimbang di antara dua pria: Gale, yang selalu ada di sisinya atau Peeta, yang kini ingin membunuhnya.
Sementara itu, perang sungguhan makin berkobar. Bombardir desing peluru, dentuman bom, sampai serangan "aspal" dan makhluk mutan dikerahkan Snow untuk membunuh Katniss. Namun ketika akhirnya mereka berhadapan, benarkah Katniss sanggup melepaskan anak panahnya untuk Snow?
The Hunger Games akhirnya mencapai pengujung seri. Film yang diangkat dari buku Suzanne Collins itu--seperti
Harry Potter, Twilight, atau film adaptasi novel lainnya--mungkin tidak memuaskan sebagian imaji pembaca. Namun gambaran
Hunger Games sampai seri terakhir, tetap terasa hidup.
Apalagi, kejutan dalam
Mockingjay Part 2 benar-benar melimpah. Penonton seperti terus dibuat menduga-duga, apa selanjutnya dan bagaimana nasib para bintang utama.
Sayang, akting Lawrence yang baru baru ini didapuk sebagai artis berbayaran tertinggi dan paling bernilai, tidak terlalu sempurna. Dalam seri terakhir, ia justru lebih banyak murung dan tak emosional. Mimik wajahnya datar dan kurang "bicara."
Lawrence jadi jarang tersenyum. Tangisan emosional serta kemurnian hati yang menjadi ciri khasnya sejak
The Hunger Games pun, sedikit ditampakkan. Ia berubah menjadi gadis keras hati yang dipenuhi dendam. Itu mengurangi perasaan film yang ingin disampaikan.
Saat perpisahan dengan Primrose karena Katniss memutuskan menyelinap ke arena peperangan misalnya, tak ada rasa haru seperti yang tergambar dalam trailer. Tidak ada kepanikan seperti saat Prim memilih menyelamatkan kucingnya saat ada serangan ke Distrik 13, dalam film sebelumnya.
[Gambas:Youtube]Perasaan Katniss pada Peeta maupun Gale pun, tak tergambar dari mimik wajahnya. Ia bahkan tetap tanpa emosi saat hendak mengeksekusi Snow dengan anak panahnya.
Padahal di satu sisi, Katniss digambarkan terlalu sempurna. Ia selalu bisa mengagitasi pemberontak, punya kawan-kawan loyal meski semua tahu ia berbohong demi kepentingannya sendiri, masih dicintai dua lelaki, dan nyaris tak pernah luka.
Dengan citra itu, seharusnya Lawrence lebih mengoptimalkan aktingnya sebagai Katniss.
Di luar akting,
Mockingjay Part 2 tetap menjadi salah satu film paling ditunggu tahun ini. Pada hari pertama penayangan saja, pantauan CNN Indonesia, beberapa bioskop langsung penuh. Apalagi studio sudah bisa dipesan sejak hari sebelumnya. Ditambah, kebetulan itu hari akhir pekan.
Mockingjay Part 2 pun tidak menutup seri
The Hunger Games secara mengecewakan. Ia punya akhir mengejutkan yang layak tonton.
(rsa)