Wajah Muram Julia Roberts dalam 'Secret in Their Eyes'

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 20 Nov 2015 15:15 WIB
Berperan sebagai agen federal Jess, senyum Julia Roberts lenyap. Sang Pretty Woman berubah menjadi karakter yang pemurung.
Wajah muram Julia Roberts di film Secret in Their Eyes. (CNNIndonesia Internet/Dok. https://secretintheireyes.movie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jangan harap menemukan senyum sejuta dolar Julia Roberts dalam film terbarunya, Secret in Their Eyes. Ia bukan lagi seorang wanita malam seperti dalam Pretty Woman atau sosok pencari jati diri dalam Eat, Pray, Love.

Roberts memerankan Jess, agen federal. Tugasnya memantau aksi terorisme pasca tragedi 9/11. Los Angeles dianggap sebagai target selanjutnya usai menara kembar WTC ditabrak pesawat pada 2001 lalu.

Harinya yang datar, mendadak "berkecamuk" saat ditemukan mayat perempuan tanpa identitas di bak sampah dekat masjid yang selama ini diintai. Diduga pembunuhan itu terkait kasus teror. Namun, kenyataannya amat mengejutkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mayat perempuan yang dibunuh setelah diperkosa, lalu disiram dengan cairan pembersih itu ternyata Caroline, putri Jess. Sejak itulah senyum Roberts lenyap. Ia berubah menjadi karakter yang pemurung.

Apalagi saat upaya pengejaran pembunuh yang dilakukan kawan-kawannya, Ray (Chiwetel Ejiofor), Bumpy (Dean Norris), dan Claire (Nicole Kidman) menemui jalan buntu. Sang pembunuh ternyata sosok "tak tersentuh."

Kasus itu membayangi semua karakter sampai 13 tahun kemudian. Ray, yang dipindahkan ke New York setelah terus membangkang pada atasan, kembali demi mengejar pembunuh 13 tahun lalu. Namun, akankah usahanya kali ini berhasil?

Roberts tidak menjadi tokoh sentral dalam film garapan Billy Ray itu. Ejiofor lah tokoh kunci penghidup suasana. Akibatnya, potensi Roberts yang hampir selalu menonjol dalam setiap film yang dibintanginya, seperti tersia-siakan dalam Secret in Their Eyes.

Sebenarnya Ray terbilang cukup berani mengubah citra Roberts yang identik dengan penuh senyum. Dalam film ini ia jadi terus dirundung duka, yang bagi sebagian penonton mungkin akan terasa aneh dan tidak cocok.

Sementara Ejiofor, memerankan karakternya dengan baik. Demikian pula Kidman, yang ditampilkan sebagai sosok nyaris sempurna. Sayang, tidak terlalu terihat chemistry antara dirinya dan Ejiofor, yang dalam film itu dikisahkan saling jatuh cinta diam-diam.

Joe Cole, sebagai karakter pembunuh, meski hanya muncul beberapa menit justru mencuri perhatian. Ia sukses membuat penonton kesal dengan mimiknya yang meremehkan, logat bicaranya yang bercampur antara Arab dan Inggris, sekaligus pembawaannya yang sok.

Secara keseluruhan cerita, Secret in Their Eyes tidak terlalu istimewa. Ia seperti salah satu episode serial kriminal di televisi. Hanya kali ini lebih dipenuhi intrik dan minus penggunaan teknologi canggih yang biasanya menjadi ajang pamer film Amerika.

Di sana-sini, masih terdapat logika alur cerita yang tidak bisa dipuaskan. Sebagai contoh, saat Ray mendadak menghilang selama 13 tahun, tanpa jelas apakah dirinya dipindahkan atau melarikan diri dari kenyataan. Isu terorisme pun "asal tempel."

Sejak awal, dikisahkan divisi yang digawangi Ray dan Jess mengubek-ubek terorisme. Namun kasus mereka seakan lenyap tak berbekas seiring film mencapai klimaks. Bahkan kasus itu bisa selesai tanpa sang informan kunci, yang awalnya disebut-sebut sebagai sosok paling tak boleh diganggu gugat di biro.

Terorisme, yang pada tahun itu menjadi isu besar, bukan hal penting lagi dibanding kasus pembunuhan berlandas kepentingan pribadi.

Terorisme WTC pun tak lagi relevan saat film dirilis mulai hari ini (20/11) di bioskop, sementara dunia tengah berbincang soal penyerangan dan terorisme lain, yakni ISIS. Penonton jadi tidak mendapat feel dari film.

Apalagi adrenalin laga dan kedekatan dengan tiap karakter tidak terbangun sejak awal.

Dibanding karya Paul Greengrass sebelumnya, Captain Phillips, film Ray kali ini memang lebih banyak bintang. Namun terasa lebih datar. Meskipun, yang paling bisa diacungi jempol adalah akhir yang tak terduga. Ray menuntaskan film dengan jawaban jelas untuk kebimbangan masing-masing karakter utama: Ray, Jess, dan Claire.

(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER