Jakarta, CNN Indonesia -- Film fiksi ilmiah
Star Wars kembali meramaikan bioskop seluruh dunia pada pekan ini dengan seri ke-tujuh,
The Force Awakens. Perhatian dunia tak semata tertuju pada filmnya saja, juga sang sutradara, J.J. Abrams.
Ya, pria bernama lengkap Jeffrey Jacob Abrams ini sungguh beruntung dipilih Walt Disney Company dan Lucasfilm untuk menggarap
The Force Awakens bersama penulis skrip Lawrence Kasdan, per Oktober 2013.
Tak salah lagi, Abrams layak terpilih sebagai sutradara film perang bintang ini. Pasalnya, sang pria 49 tahun memang langganan film-film fiksi ilmiah. Sebelumnya, ia pernah menggarap dua seri film
Star Trek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tangan Abrams, film-film fiksi ilmiah digarap secara megah dan apik, tak heran bila laris di pasaran. Pada 2016 mendatang, Abrams pun siap menampilkan film Star Trek terbaru, berjudul
Star Trek Beyond.Tak sekadar menyutradarai, Abrams juga piawai menulis skrip. Salah satunya, untuk film
Armageddon (1998) garapan Michael Bay. Film ini antara lain meraih MTV Movie Awards dan Saturn Awards 1999.
Berbekal prestasi itu, wajar bila Abrams dipercaya menjadi penerus Lucas, menggarap
Star Wars: The Force Awakens. CNN Money mengabarkan, film
seri ke-tujuh ini
meraup US$57 juta di penayangan perdana (18/12).
Bakat putra produser Gerald W. Abrams ini di ranah sinema sudah diasah sejak masih belia. Saat berusia 16 tahun, lulusan Sarah Lawrence College ini sudah menulis naskah musik untuk film
Nightbeast (1982), garapan Don Dohler.
"Waktu masih kecil, saya tergolong kutu buku yang sering dihina," kata Abrams, suatu kali. "Sekarang label kutu buku malah menjadi kebanggaan tersendiri, sekalipun dengan cara yang aneh."
Lama-kelamaan, karier si kutu buku pun melejit. Film-filmnya dibintangi aktor papan atas Hollywood, seperti Tom Cruise, Bruce Willis, Mel Gibson, Harrison Ford, Will Smith, Paul Walker, Jennifer Garner, Ben Affleck, Liv Tyler, dan lain-lain.
Selain film-film fiksi ilmiah bertema luar angkasa, Abrams juga menggarap film-film aksi laga, seperti
Mission: Impossible—Rogue Nation, Mission: Impossible—Ghost Protocol, Mission: Impossible III, Cloverfield, Morning Glory.Tak hanya itu, Abrams juga andal menggarap film drama pada era '90-an, seperti
Regarding Henry, Taking Care of Bussiness, Forever Young, Pallbearer, maupun
The Suburbans, termasuk
thriller berjudul
Diabolique."Setiap kali menyutradari suatu film, timbul rasa butuh dan fokus yang saya sukai," kata Abrams, suatu kali. "Saya memang beruntung, saya adalah orang pertama yang mengakui hal itu."
[Gambas:Youtube] (vga/vga)