Video Coldplay dan Separuh Wajah India

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2016 18:45 WIB
Video terbaru Coldplay, Hymn for the Weekend dianggap mengabaikan pertumbuhan ekonomi yang telah mengubah wajah-wajah tradisional India.
Coldplay saat tampil di Superbowl. (Matt Cowan/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Video klip terbaru Coldplay, Hymn for the Weekend ternyata bermasalah. Banyak kritikan datang, terutama karena video itu menunjukkan gambaran yang sangat stereotipe tentang orang suci India dan festival mereka.

Dalam video berdurasi sekitar empat menit itu, Coldplay tampak dikejar-kejar dan dilempari cat warna-warni, dominasinya merah. Coldplay seperti menjadi bagian dari masyarakat India yang menikmatinya.

Festival yang dimaksud termasuk suci bagi India. Dengan warna dominan merah mereka memberi simbol perayaan yang meriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kebanyakan masyarakat India, seperti dikutip dari Lonely Planet, justru menganggap video itu menyinggung mereka. Sebab, Coldplay memberi gambaran India sebagai negara yang dipenuhi orang suci dan festival ritual penyembahan berhala.

Mereka menambahkan, video itu mengabaikan ledakan ekonomi yang telah mengubah wajah dari banyak kota di India. Negara itu telah menjadi lebih modern, bukan lagi dipenuhi tradisi-tradisi semata.

Coldplay sendiri memang mengambil gambar untuk videonya di India. Kebanyakan itu diambil di Mumbai, ibu kota India yang penuh tempat hiburan. Video itu juga menampilkan Sonam Kapoor, aktris Bollywood yang tengah naik daun di India.

Video Coldplay memicu perdebatan di kalangan elite India yang berbahasa Inggris. Bukan sekadar soal video itu sendiri, mereka juga memperdebatkan kelayakan budaya India yang ditampilkan.

Apalagi baru-baru ini Beyonce pernah mengenakan riasan pengantin khas India. Namun Bey mengenakannya secara lebih modern dan terbuka, pun penuh warna. Perdebatan itu kebanyakan di media sosial.

"Kenapa orang kulit putih tidak bisa mengerti? India tahun ini bukanlah tanah dengan orang-orang penakluk ular. Itu stereotipe," penyiar televisi Zakka Jacob menulis dalam akun Twitter pribadinya.

Seorang profesional di bidang pemberdayaan manusia, Nidhi Kapur pun mengunggah pernyataannya melalui Twitter. Ia berpendapat, "Sepertinya mereka jatuh cinta pada semua hal klise tentang India."

[Gambas:Youtube]

Meski begitu, tidak semua orang India membenci video Coldplay. Pritish Nandy, politikus dan penyair India berkicau melalui Twitter-nya, "India yang luar biasa. India yang eksotis. Digambarkan dengan sangat indah dalam video klip terbaru @coldplay Hymn for the Weekend."

Kritik-kritik serupa pernah muncul saat Danny Boyle memenangi Oscar lewat film Slumdog Millionare pada 2008. Ia dikritik karena menggambarkan India dengan hal-hal negatif seperti kemiskinan dan korupsi.

Kritikus mengatakan, film itu hanya menunjukkan sisi negatif India. Slumdog Millionare seperti memberi lampu sorot yang semakin menonjolkan sisi negatif itu. (rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER