Jakarta, CNN Indonesia -- Saat kebanyakan warga dunia gegap gempita menyambut Januari 2016, beberapa hari lagi, tapi pria bernama Richard Terry malah membuka luka lama dengan vokalis Coldplay, Chris Martin, soal kejadian pada Januari 2015.
Kala itu, pria yang berprofesi sebagai wartawan sedang kongko-kongko di tepi jalan dekat restoran Giorgio Baldi di Los Angeles, Amerika Serikat. Pada saat yang sama, Martin tengah bersua mantan istrinya, Gwyneth Paltrow.
Ketika Martin dan Paltrow beranjak meninggalkan restoran menuju mobil, sebagaimana dilansir TMZ, selanjutnya terjadi peristiwa tak terduga: Martin kehilangan kendali dan membanting stir mobilnya ke kanan dengan cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, mobil itu melesat naik ke trotoar dan menabrak Terry. Seketika, Terry jatuh tersungkur. Ia meradang kesakitan sambil memegang perutnya. Sontak mengundang perhatian orang-orang dan pihak berwajib di sekitar lokasi.
Pasca peristiwa itu, Terry melontarkan tuntutan hukum terhadap Martin. Menurutnya, Martin layak dihukum, karena bukan kal ini saja ia melakukan tindakan kekerasan terhadap wartawan dunia hiburan, melainkan sudah berulang kali.
Terry mengaku tak habis pikir, bisa-bisanya Martin
nyelonong begitu saja setelah menabrak dirinya. Peristiwa ini membuat Terry kesal terhadap sang
rockstar yang baru saja mengeluarkan album terbarunya bersama Coldplay.
Album musik baru Coldplay berjudul A Head Full Of Dreams yang dirilis pada 4 Desember lalu sudah terjual sebanyak 2.000 keping di Inggris. Sesungguhnya, Martin dkk enggan mengetahui angka penjualan
A Head Full Of Dreams.Sang penggebuk drum, Will Champion, melontarkan alasannya enggan mengecek angka penjualan album musik ke-tujuh itu. "Saya sangat khawatir, saya tidak ingin melihat media sosial. Saya tidak ingin terus mengecek telepon."
(vga/vga)