Film 'Deadpool 2' Bakal Segera Menyusul

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Kamis, 11 Feb 2016 13:44 WIB
Berbarengan dengan jadwal rilis Deadpool, pada pekan ini, tersiar kabar sekuel film pahlawan super tersebut akan segera digarap.
Deadpool akan tayang perdana di Amerika Serikat pada 12 Februari mendatang. (Dok. Marvel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak perlu berlama-lama menggarap sekuel. Berbarengan dengan jadwal rilis Deadpool, pada pekan ini, tersiar kabar sekuel film pahlawan super tersebut akan segera digarap oleh sang kreator, Rhett Reese dan Paul Wemick.

Menurut seorang sumber dari The Hollywood Reporter, Reese dan Wemick sedang menulis lanjutan kisah sang pahlawan comel yang lucu. Namun belum diketahui apakah Ryan Reynolds akan kembali menjadi Deadpool di sekuelnya.

Rencana penggarapan sekuel Deadpool bukan mustahil. Pasalnya, film ini dipercaya dapat meraup keuntungan hingga US65 juta atau setara Rp875 miliar ketika film tersebut tayang di bioskop-bioskop dunia pada 12 Februari mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan keuntungan sebesar itu, tak ayal jika Reese dan Wemick berani mengambil risiko dan menggarap lanjutan film yang disutradarai Tim Miller tersebut.

Di Indonesia dan Hong Kong, Deadpool mulai dapat disaksikan di bioskop sejak 10 Februari.

Walau banyak masyarakat dunia yang menanti kedatangan Deadpool di bioskop-bioskop kesayangan mereka, negara China malah melarang film tersebut untuk tampil di kota-kotanya.

Deadpool merupakan karakter ciptaan yang menyandang gelar "Merc with a Mouth." Bukan hanya sangat comel, ia juga kerap melakukan kekerasan dan pelanggaran. Itulah yang menjadi alasan pemerintah Negeri Tirai Bambu melarang penayangan film Deadpool.

Apalagi, Reynolds pernah mengunggah foto dirinya berlumuran darah ketika sedang melakukan proses syuting Deadpool.

Diberitakan The Hollywood Reporter, setidaknya ada tiga alasan China tidak mengizinkan film itu tayang: kekerasan, adegan telanjang, serta bahasa grafis. Akurasi kabar itu diperkuat oleh sumber dekat pengambil keputusan China Film Group.

China termasuk negara yang tak punya sistem rating. Media regulator China seperti State Administration of Press, Publication, Radio, Film and Television (SAPPRFT) lah yang membuat penilaian apakah mereka akan melarang atau membolehkan film Hollywood. (fad/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER