Jakarta, CNN Indonesia -- Aktor senior Roy Marten merasakan adanya perubahan esensial dalam industri perfilman Indonesia sekarang dibanding dahulu.
Sang pemeran Leo dalam film
Badai Pasti Berlalu (1977) mengemukakan, saat ini Indonesia kekurangan penulis novel andal yang karyanya dapat diadaptasi ke layar lebar.
"Anak-anak sekarang jauh lebih pintar. Tapi masalahnya kita kekurangan penulis naskah cerita," tuturnya ketika ditemui di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada masanya dahulu, Roy merasa lebih banyak novel berkualitas yang bisa dijadikan naskah film.
"Kalau dulu zaman saya kan ada novel
Badai Pasti Berlalu, Catatan Si Boy, Ali Topan. Novel-novel luar bisa dipastikan menciptakan film yang luar biasa juga!" tegas ayah dari Gading Marten itu.
Pria 63 tahun itu menambahkan, kehampaan karya penulis sekarang mungkin disebabkan atmosfer kreatif yang terlalu bebas.
Dibandingkan saat Orde Baru, para sineas tidak memiliki ruang bebas untuk berkreasi. Namun malah membuat para aktor lebih berani berkarya.
"Pas zaman saya itu, semua sineas takut menyinggung politik, ada sensor yang kuat, perizinan yang ketat. Tapi, ketika hari ini dibebaskan, anak muda malah tidak lebih kreatif dibandingkan sineas zaman saya," Roy menjelaskan.
Ia melanjutkan, "Seniman itu harus ditekan dan merasa tertekan. Kalau sudah begitu, ide-ide baru akan muncul."
Menurut pengamatan Roy, cerita yang diangkat ke perfilman saat ini terlalu biasa. "Tidak ada film yang menjual tentang ideologi," tuturnya lagi.
Walau demikian, Roy mengaku bangga dengan aktor-aktor seperti Reza Rahadian dan Lukman Sardi yang menurutnya bisa memerankan karakternya dengan cair.
"Aktor pada saat ini jauh lebih cair, dari segi dialog dan aktingnya tidak terlihat seperti dibuat-buat, walaupun emosinya masih kurang," ucapnya.
"Tapi itu tidak apa-apa, selama mereka bisa eksis ya, tidak apa-apa."
Roy sendiri sudah memulai karier di dunia perfilman sejak 1974. Kali itu, film pertamanya bertajuk
Bobby, dirilis dan mendapat sambutan hangat oleh masyarakat.
Roy sering membintangi film legendaris Tanah Air, sebut saja
Badai Pasti Berlalu, Kembang-kembang Plastik, Kabut Sutra Ungu, Budak Nafsu, dan puluhan film lainnya.
(rsa/vga)