Jakarta, CNN Indonesia -- Mengaku bukan tipikal pria yang gemar merayakan Hari Valentine, Mohammad Istiqamah Djamad tak menyangka acara tadi malam (13/2) di Bekasi yang menampilkan grup band-nya, Payung Teduh, ternyata bertema hari kasih sayang.
“Kirain acara perusahaan otomotif biasa saja, enggak tahunya acara jelang Valentine,” keluh Is, nama panggilan sang vokalis merangkap gitaris, saat dihubungi CNN Indonesia. Kadung terikat kontrak, Is pun hanya bisa pasrah sekaligus geli.
Hari ini (14/2), bertepatan dengan Hari Valentine, Is mengaku tak disibuki kegiatan apa pun, baik pribadi maupun Payung Teduh. Diakui Is, selama ini memang tak pernah menjadikan Hari Valentine sebagai tradisi, terlepas soal keyakinannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tak ada yang spesial,” kata Is seraya menegaskan ungkapan kasih sayang diberikan setiap hari, sehingga tak perlu dirayakan secara khusus dalam satu hari. Jikapun ada yang dikhususkan, hanyalah perhatian terhadap keluarga tercinta.
Upaya merayakan cinta atau hari cinta, menurut Is, malah merusak makna hakiki dan menjadikannya tidak spesial lagi. Jadi tak ada alasan untuk merayakan Valentine. Apalagi masih banyak upaya lain yang bisa dilakukan dan mungkin jauh lebih berguna.
Begitu pula dalam hal berkarya, Is tak pernah berniat menulis lagu cinta atau menjadi sok romantis kala menyanyi. “
Ngapain, sih [berbuat seperti itu],” katanya geli sembari tertawa. Diakui Is, kebanyakan lagu Payung Teduh merupakan karya spontan.
Is biasa merekam ide-ide liarnya yang muncul tanpa kenal waktu di fitur ponsel. Bisa berupa catatan lirik atau rekaman instrumen musik. Kini, ide-idenya bersama Payung Teduh siap dirangkum untuk album musik ke-tiga.
Perilisan album musik ke-tiga yang belum ketahuan judulnya ini memang molor sampai tiga tahun, gara-gara padatnya jadwal manggung. Pada akhir pekan mendatang, Payung Teduh siap mengisi pertunjukan musik di kawasan Cengkareng dan Karawaci.
Sebelumnya, Payung Teduh telah merilis album musik
Payung Teduh (2010) dan
Dunia Batas (2012). Lagu-lagunya yang terkenal antara lain
Angin Pujaan Hujan, Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan, Kucari Kamu, Berdua Saja, Tidurlah.“Biasanya kami 10 sampai 16 kali manggung dalam sebulan. Karena utang album dari akhir 2014, dan itu enggak kelar-kelar, akhirnya kami meng-
cut, manggung paling tiga atau empat kali,” jelas Is saat ditemui di kawasan selatan Jakarta, beberapa waktu lalu.
Saat ini, menurut Is, Payung Teduh sedang fokus latihan dan rekaman di studio. Bahkan, setelah beres dari mengisi suatu acara, ia dan kawan-kawannya langsung meluncur ke studio untuk latihan sebagai persiapan album musik barunya.
“Enggak mau fokus ke yang lain dulu deh. Mau fokus bikin aja dulu karyanya. Jadi beresin,
mixing, tinggal
launching,
abis itu mau
ngapa-ngapain enak lah,” ucap pemilik suara keren, khas, dan menghanyutkan ini, sungguh-sungguh.
Berkat niat yang semakin kuat dari para personel, Payung Teduh saat ini mencapai tahap pengerjaan lagu ke-sembilan. Namun mereka belum dapat memastikan berapa lagu yang benar-benar akan ada dalam album barunya tersebut.
Is mengisyaratkan album musik ke-tiga berbeda dibanding dua sebelumnya. Soal tema, Payung Teduh masih akan melantunkan lagu tentang kerinduan. Karena, menurut Is kerinduan adalah rasa yang paling murni dimiliki manusia.
Pria yang menolak disebut romantis puitis ini menyatakan, “Rindu hilang ketika perjumpaan datang, rindu hilang ketika obrolan dimulai, rindu hilang ketika pertemuan dimulai. Esensinya ketika mempertahankan kerinduan itu setiap saat.”
(vga/vga)