Jakarta, CNN Indonesia -- Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan sebutan Mimema atau Meme. Ya, istilah yang kerap digunakan untuk menyebut gambar-gambar satir dan lucu itu ramai dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Diibaratkan, meme adalah hal yang selalu bergerak maju, tak pernah berhenti. Gambar dan makna yang diangkat pun selalu berbeda, biasanya tergantung isu serta momen lucu yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Biasanya, meme ramai diunggah ke media sosial seperti Twitter, Facebook, bahkan Instagram. Itu dilakukan guna memperluas jangkauan meme tersebut agar dapat diketahui banyak orang, sehingga menjadi viral.
Kali ini, Dagelan, selaku akun sosial media yang memiliki 8,6 juta pengikut di Instagram, merilis sebuah buku bertajuk Diary: Dagelan 2015, berisikan meme lucu yang beken sepanjang 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua gambar meme itu diambil dari orang-orang kreatif yang gemar serta andal menciptakan meme lucu, yang tentu saja menarik perhatian khalayak.
Tugas Dagelan dalam buku itu ialah menyortir seluruh meme yang hits di tahun 2015 dan memasukannya ke buku setebal 192 halaman tersebut.
Ibrahim Aziz, selaku tim kreatif Dagelan, mengaku bahwa dirinya mendapatkan ide untuk menggarap Diary: Dagelan 2015 dari para pengikutnya di Instagram. Menurutnya, masyarakat Indonesia sangat kreatif dan jago membuat meme lucu.
"Jadi pengerjaannya itu kita membuat arsip dari meme yang lucu dan viral, lalu kita sajikan melalui buku," paparnya kepada wartawan di Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (20/2).
Aziz serta teman-temannya mengerjakan buku itu di pertengahan tahun 2015. Kala itu, agar tidak tersangkut masalah perizinan dari sang pemilik meme, ia mendesain serta menggambar ulang seluruh meme yang ia pilih dan memasukannya dalam Diary: Dagelan 2015.
"Kita kurasi konten meme-nya, dan memasukan semua itu ke buku. Pada akhirnya, kita memutuskan untuk mendesain ulang, kita gambar lagi, dan kami rasa tidak ada masalah perizinan lagi," ia menambahkan.
Terdapat hal unik dari buku yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) itu. Di sampul depan, terdapat cermin yang terpampang lebar.
"Ya, Dagelan itu kan kalian semua. Jadi, cermin itu adalah pernyataan dari kami untuk para pembaca agar mereka dapat mengerti bahwa tanpa mereka, buku ini tak akan pernah dirilis," ujar Reza Waluyo Jati Bahar, selaku pemimpin redaksi Dagelan.
Menurut penuturannya, Dagelan berharap bahwa netizen dan masyarakat Indonesia bisa menjadi teman yang menyenangkan untuk tumbuh bersama.
Melalui buku yang dibanderol seharga Rp80 ribu itu, Dagelan berharap bahwa meme yang ada dalam buku tersebut dapat tersampaikan ke pencinta meme di Indonesia.
Ia menegaskan, Diary: Dagelan 2015 menggambarkan masyarakat Indonesia. Segala kejadian lucu yang terjadi di ibu kota, bahkan Bekasi, pun ada dalam buku tersebut.
(ama)