Krisis di Balik Glamor Oscar

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 23 Feb 2016 11:34 WIB
Sebuah studi menyebutkan Oscar krisis inklusi. Bukan hanya kulit berwarna yang tak terwakili, tetapi juga perempuan, kelompok minoritas dan LGBT.
Oscar 2016 masih dianggap terlalu putih dan banyak masalah lain. (Kevork Djansezian/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelenggaraan Academy Awards ke-58 alias Oscar 2016 semakin dekat. Namun ternyata banyak masalah mengintai di balik ajang penghargaan tertinggi Hollywood bagi insan perfilman itu. Sebuah studi sepekan jelang Oscar mengungkap hal tersebut.

Seperti diberitakan Reuters, masalah dalam Oscar bukan hanya soal kontroversi hitam putih alias rasialisme yang dua tahun belakangan mencuat. Keperempuanan, minoritas, dan komunitas LGBT juga jadi masalah karena kurang direpresentasikan.

Simpulan itu didasarkan pada studi terhadap 109 film dan 305 tayangan televisi serta serial digital yang dirilis pada 2014. Dilaporkan pada Senin (22/2), studi itu menemukan hanya 28 persen dari rilisan itu yang menyuguhkan karakter dengan kulit berwarna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi yang dilakukan Media, Diversity & Social Change Initiative di Annenberg School for Communication and Journalism dari University of Southern California itu pun membenarkan bahwa Oscar dan Hollywood memang benar "terlalu putih."

Lebih dari itu, dari 414 film dan serial televisi yang diteliti, hanya satu per tiga karakternya perempuan. Sementara yang LGBT, tidak lebih dari dua persen. Di belakang kamera, hanya 15 persen sutradara dan 29 persen penulis skenario film yang perempuan.

"Ini bukan hanya masalah keberagaman. Ini krisis inklusi," kata sang penulis laporan, Profesor Stacy L. Smith. Niatnya membuat laporan sederhana itu, didasari atas masalah keberagaman yang membuat Oscar tahun ini makin ramai, bahkan ada isu boikot.

Penyebabnya, tidak ada aktor atau aktris kulit berwarna yang masuk nominasi utama seperti Aktor Utama Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik, Aktris Utama Terbaik, serta Aktris Pendukung Terbaik. Keluarga Will Smith termasuk yang memboikot Oscar tahun ini.

Sebenarnya, bukan hanya kulit hitam yang kurang ditampilkan dalam ajang yang digelar pada 28 Februari mendatang itu. Smith menunjukkan bukti senada dalam studinya soal karakter-karakter Asia.

"Lebih dari setengah konten yang kami pelajari tanpa karakter Asia atau Asia-Amerika. Dan lebih dari 20 persen yang tidak menampilkan karakter Afrika-Amerika. Jelas bahwa ekosistem dunia hiburan ini sangat eksklusif," ujar Smith lagi, menjelaskan.

Academy of Motion Pictures and Art Sciences yang menyelenggarakan Oscar sudah merespons isu yang ada. Bulan lalu, lembaga itu mengumumkan rencana menggandakan jumlah perempuan dan kaum minoritas dalam keanggotaannya per tahun 2020. (rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER