Jakarta, CNN Indonesia -- Rob Thomas meminta maaf atas gurauan yang dilontarkan saat tampil di Melbourne, Australia, pada Sabtu kemarin (20/2). Ia berkata, “
I keep drinking until I think I’m a black Australian.”
Karuan saja gurauan sang vokalis Matchbox 20 yang sama sekali tidak lucu mengundang reaksi keras kaum Aborigin, warga pribumi Australia. Menurut Guardian, rekan sesama musisi juga geram.
“
Rob Thomas always came across as a smart Bloke to me, I guess I was wrong,” cuit musisi country lokal
Troy Cassar-Daley via akun Twitter, tak lupa menyertakan ikon jempol mengarah ke bawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari kemudian, pada Minggu (21/2), sang pelantun lagu
Smooth, Lonely No More dan
Her Diamonds menyatakan penyesalannya secara tertulis panjang lebar via akun
Facebook.
“
I sat in my room and I cried when I found out,” Rob menyesali gurauannya yang rasialis. Ia merasa malu tak mengetahui sejarah Australia yang dihuni kaum pribumi Aborigin berkulit hitam.
Rob sangat menyesal terpeleset lidah saat bergurau tentang pribumi Negeri Kanguru. Apalagi dua dekade belakangan ini, ia dikenal aktif mendukung perlindungan hak asasi manusia.
Para penggemar menunjukkan reaksi beragam. Sebagian memaklumi Rob keseleo lidah, sementara lainnya menyesali kesembronoan Rob mengusung isu sensitif—rasialisme-sebagai materi guyonan.
Tapi pria 44 tahun ini masih melanjutkan penampilannya di Australia. Pada Senin kemarin (22/2), ia tampil di Canberra, dan berikutnya pada 6 Maret, siap beraksi di Clipsal 500, Adelaide.
Rob memang musisi berbakat. Ia pernah memenangkan tiga Grammy Awards untuk lagu
Smooth yang dilantunkan berduet dengan Santana di album
Supernatural (1999). Ia juga penulis lagu andal.
Lagu karya Rob pernah dinyanyikan Willie Nelson, Mick Jagger, Marc Anthony, Pat Green, Taylor Hicks, Travis Tritt dan Daughtry. Satu lagunya yang paling terkenal bersama Matchbox 20, yaitu
Bent.[Gambas:Youtube] (vga/vga)