Suara Mereka yang Tak Didengar Oscar

Jakarta, CNN Indonesia -- Wajah Leonardo DiCaprio, Sylvester Stallone, Brie Larson, dan Kate Winslet mungkin akan dengan sumringah berjalan di karpet merah, bahkan naik ke panggung Oscar 2016. Namun di balik penampilan mereka sebagai yang terbaik, ada wajah-wajah lain.

Sayangnya, mereka mungkin tidak akan pernah merasakan sorotan kamera di karpet merah, juga kebanggaan memegang piala berlapis emas nan gagah itu. Mereka juga tidak akan kebagian waktu berpidato dan menyebut orang-orang tersayang.

Mereka adalah para pemain pengganti, yang jarang mendapat tempat di hati juri ajang penghargaan bergengsi. Sejak Golden Globe Awards sampai Academy Awards 28 Februari mendatang, nama mereka hampir tak pernah disebut dalam nominasi.

Mungkin itulah yang membuat komunitas pemain pengganti merasa geram. Seperti diberitakan The Hollywood Reporter, komunitas itu akhirnya memutuskan berencana berbaris demi melayangkan protes pada Academy of Motion Pictures and Art Sciences di Beverly Hills, Rabu (24/2) mendatang.

Pilihan Redaksi Kisah Aktor Pendukung yang 'Dilupakan' Golden Globes Pidato Oscar Terpendek Sepanjang Masa Piala Oscar 2016 Kembali ke Nyawa Lama

Para demonstran akan mengirimkan petisi yang telah ditandatangani oleh lebih dari 45 ribu orang kepada Presiden AMPAS, Cheryl Boone Isaacs. Ini akan menjadi masalah tambahan baginya, setelah suara-suara sumbang soal diskriminasi warna kulit mereda.

"Selama hampir 90 tahun, Academy telah secara terang-terangan melakukan diskriminasi terhadap para pemain pengganti dan kontribusi mereka terhadap media [film] yang kita semua cintai dan secara harfiah telah berdarah-darah untuknya."

Koordinator para pemain pengganti, Jeff Wolfe melanjutkan, "Para pemain pengganti, perempuan dan laki-laki dari semua lapisan tersinggung oleh tidak adanya penghormatan terhadap kontribusi signifikan mereka pada film yang kita tonton."

Wolfe yang juga pemenang Emmy Awards itu mempertanyakan ganjaran untuk mereka, mengingat kebanyakan film Hollywood diwarnai adegan laga yang membutuhkan pemain pengganti.

Ia tahun ini menjadi koordinator pemain pengganti dalam film Mad Max: Fury Road. Dalam banyak adegan, terutama saat kejar-kejaran mobil di padang pasir, jelas memerlukan pemain pengganti. Mad Max menyabet 10 nominasi Oscar tahun ini, termasuk Film Terbaik, tapi tidak soal pemain pengganti.

"Sejak dalam tahap merancang adegan, berlatih laga, sampai syuting produksi yang membuat film itu menjadi ikonik, film aksi tidak akan pernah eksis tanpa koordinator pemeran pengganti," kata Jack Gill koordinator di Fast & Furious 5, Furious 7, dan Furious 8.

Ia melanjutkan dengan pernyataan yang lebih tegas, "Setelah 25 tahun berjuang, ini saatnya Academy melangkah ke abad 21 dan membuat kategori Oscar untuk koordinator pemeran pengganti yang berkontribusi besar kepada proses pembuatan film."

Bukan hanya kali ini protes soal penghargaan bagi pemain pengganti itu mencuat. Komunitas mereka telah berusaha mendorong AMPAS untuk memberi kategori tambahan di Oscar bagi pemeran pengganti.

Setelah berdekade-dekade berusaha, pada 2011, AMPAS sempat mempertimbangkan permintaan itu, namun tidak dikabulkan. Komunitas pemeran pengganti kemudian memperbaharui permintaannya setahun kemudian, namun tetap tak ada gunanya.

Dalam Golden Globe Awards yang sudah lebih dahulu membagikan piala pada Januari lalu, pemeran pengganti pun tak mendapat tempat istimewa. Aktor pendukung seperti Domhnall Gleeson dan Will Poulter yang membantu DiCaprio dalam The Revenant, bahkan tak diundang ke penghargaan itu.

Namun hal sebaliknya terjadi di Screen Actor Guild Awards, yang memutuskan menambahkan kategori pemeran pengganti pada penghargaan mereka sejak 2008. Bahkan tersedia untuk film dan televisi. Pemenang pemeran pengganti tahun ini adalah Mad Max: Fury Road dan Game of Thrones. (rsa/vga)