Menyusuri Perjalanan Lagu Duet Indonesia di Java Jazz 2016

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Minggu, 06 Mar 2016 20:02 WIB
Andien, Marcell, Regina, Teza Sumendra, Dira Sugandi, Mike Mohede, dan Tompi, mengajak penonton Java Jazz menyusuri lagu duet populer era 1960-an hingga kini.
Tujuh musisi tampil dalam pentas Indonesian Duets di Java Jazz 2016 di Jakarta, Minggu (6/3). (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh musisi Indonesia ajak penonton Java Jazz Festival 2016 menelusuri lorong waktu perjalanan musik Indonesia dalam pentas bertajuk Indonesian Duets, di hall C1 Jiexpo Kemayoran, Minggu (6/3). Mereka adalah Andien, Marcell, Regina, Teza Sumendra, Dira Sugandi, Mike Mohede, dan Tompi, yang membawakan lagu populer dari musisi Indonesia yang duet di era 1960-an hingga sekarang.

Mengheningkan Cipta membuka pentas ini tepat pukul 16.00 yang dipimpin Peter Gontha untuk mengenang musisi jazz, Ireng Maulana, yang meninggal dunia pada Minggu dini hari.

Setelah itu pembawa acara menyapa penonton untuk segera menyambut penampilan "Indonesian Duets", yang dibuka oleh penampilan Marcell dan Dira Sugandi membawakan tembang "Nada Kasih" yang menjadi hit milik Fariz RM dan Neno Warisman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Energi Dira Sugandi mengundang penonton untuk ikut berdendang. Penampilan tak kalah enerjiknya datang dari Andien dan Tompi yang turut menari dan mendendangkan lagu "Jika" milik Melly Goeslaw.

Penonton yang memadati hall C1 kembali dimanjakan oleh penampilan romantis dari Marcell dan Regina, yang membawakan lagu "Emosi Jiwa". Usai menyanyikan lagu dari Yana dan Lita, Marcell pamit untuk tampil solo di panggung seberang.

Namun tidak untuk Regina, ia memilih tinggal dipanggung untuk kemudian mengajak Tompi berduet membawakan lagu, "Setangkai Anggrek Bulan". Masih juga tinggal dipanggung, Regina mengajak Teza Sumendra yang sama-sama jebolan kontes pencarian bakat, untuk mendendangkan lagu "Makin Aku Cinta" yang dipopulerkan Anang dan Krisdayanti.

Riuh penonton memuncak menggemai ruang ini, menyambut penampilan kharismatik dari Teza Sumendra, apalagi saat Regina menggoda penonton wanita dengan memeluk Teza sambil tertawa. Teriak histeris penonton pun semakin keras.


Usai bernyanyi, Regina dan Teza pun memanggil Mike Mohede, bagi mereka Mike adalah senior dalam ajang pencarian bakat yang mereka ikuti juga. Mike tampil memukau dengan suara emasnya mendendangkan lagu "Hanya Memuji" dari Marcell dan Shanti, dengan versi berbeda yang lebih slow.

Kemudian, Mike mengundang Dira Sugandi untuk menyanyikan "Semua Menjadi Kenangan." Penampilan luar biasa yang membuat bulu kuduk berdiri karena indahnya suara mereka dan tak segan-segan penonton diajak bernostalgia untuk bernyanyi bersama.

Sebelum melanjutkan penampilannya bersama Andien, Dira menyempatkan berbagi kisah saat berkontribusi untuk berkampanye membantu penderita kanker. Dira menunjukkan empatinya dengan menggunduli kepala. Dari kisah itu Dira mengajak penonton untuk peduli dengan sekitar, setidaknya dengan memahami perasaan tersebut. Dan dalam menghadapi masalah, Dira mengajak penonton untuk tegar seperti lagu yang dibawakannya oleh Andien, yaitu "Ironi".

"Kami sudah sering bekerja bersama, diskusi dan cukup dekat, tapi baru kali ini kami punya kesempatan untuk berduet," tutur Dira.

Saat Dira meninggalkan panggung, Andien kemudian mengajak Mike Mohede untuk menjadi mitra selanjutnya dalam menyanyikan lagu "Kesepian Kita" yang sempat hits di awal era 2000-an.

Andien menutup penampilannya dengan pujiannya kepada Mike, "Tidak ada lagu yang tidak enak kalau dinyanyikan Mike, pasti semua jadi Enak. Oiya, dia ini masih sepupu loh ternyata sama suamiku. Atau kamu ini ponakannya suamiku ya?"

Tanpa terasa satu jam sudah penonton diajak menelusuri lagu-lagu duet terbaik era 60-an sampai saat ini, Menutup pertunjukkan tersebut, Tompi dan Teza hadir mendendangkan lagu "Semua Menjadi Satu" yang dipopulerkan oleh 3 Diva. Para musisi yang sebelumnya telah tampil kembali ke panggung untuk pamitan.

Penonton menyambut dengan tepuk tangan dan beberapa dari mereka menyatakan puas dengan pentas Indonesian Duets arah Nikita Dompas ini.

"Memang crowd lebih banyak anak muda, tapi lagu-lagunya masih bisa dinyanyikan. Panggung dan sound-nya oke. Vibes-nya luar biasa. Penampil pun komunikatif, semua bersatu. Dari generasi sekarang ada Teza dan Andien ramai, tapi masih ada Tompi yang menyeimbangkan di era saya," ungkap penonton bernama Ella (39).

Penonton lain, Ganis (22), mengatakan bahwa lagu-lagu lawas yang didengarnya tadi masih familiar dan sangat menikmatinya karena dikemas dengan nuansa jazz.

"Meskipun itu lebih ke lagu ayah-ibu, tapi masih sering diputar di radio. Jadi cukup mengenal. Saya suka dengan kemasannya," tutur Ganis. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER