Panama, 'Si Kanguru' yang Ditunggu-tunggu di Music Gallery

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Minggu, 13 Mar 2016 09:42 WIB
Grup band asal Negeri Kanguru ini dikenal lewat video musik bernuansa dramatis, antara lain Always, It's Not Over, dan Stay Forever.
Ilustrasi konser (CNNIndonesia Rights Free/Unsplash/Desi Mendoza)
Jakarta, CNN Indonesia -- Music Gallery termasuk acara musik yang ditunggu-tunggu kawula muda. Pasalnya, di perhelatan ke-enam kali ini di Ballroom Kuningan City, Jakarta, pada Sabtu (12/3) tampil sejumlah nama beken.

Salah satunya, Panama, grup band asal Negeri Kanguru yang selama ini dikenal lewat lagu berirama pop elektronik dengan video musik bernuansa dramatis, antara lain Always, It's Not Over, dan Stay Forever.

Kedua anggota Panama, Jarrah McCleary dan Tim Commandeur, naik ke atas panggung Fluorescent sekitar pukul tujuh malam. Ballroom yang semula kosong, mendadak penuh, disesaki para penggemar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami datang dari Sydney, Australia. Kami sangat senang berada di sini!" kata Jarrah kepada para penonton. Tak lupa ia menyapa ramah, "Apa kabar kalian semua? Yang di belakang, mana suaranya?"

Konser Panama terlihat paling ramai bila dibandingkan musisi dan grup band lain, baik lokal maupun mancanegara, yang memeriahkan acara musik yang digagas mahasiswa Universitas Indonesia ini.

Walau hanya tampil berdua di atas panggung, musik yang dimainkan Jarrah dan Tim tersimak ramai, seolah ada tiga rekan lain yang menemani mereka. Duo ini tampil cukup atraktif sekaligus menarik.

Musik Panama dapat diibaratkan sebagai balada pop yang dipadu entakan drum upbeat. Walau terdengar seperti lagu sedih, tapi kegesitan Jarrah dan Tim kala beraksi toh membuat penonton bergoyang.

Lampu-lampu sorot berwarna merah serta biru bertubi-tubi menghunjam ke arah Jarrah dan Tim. Berkerlip-kerlip genit, menciptakan nuansa megah bagi musik apik yang mereka mainkan.

Tak jarang, Jarrah mendekat ke bibir panggung dan mengajak seluruh penonton bertepuk tangan, menambah semangat para pengunjung untuk terus melompat dan menggoyangkan pinggul.

Tak hanya membawakan lagu sendiri, Panama juga mendendangkan lagu milik Cape Town berjudul Club Feet, yang menceritakan pesta ulang tahun penuh suguhan bir dan alkohol.

Seandainya pengunjung Music Gallery diperbolehkan membawa bir ke dalam Ballroom, maka bisa jadi ketika lagu itu dimainkan, para pengunjung bakal mengangkat botol birnya ke atas.

Setelah itu, Panama melanjutkan penampilan mereka dengan membawakan lagu berjudul We Have Love dan It's Not Over.

Namun sayang, sepertinya tak semua pengunjung bisa bernyanyi bersama Panama, karena memang hanya sedikit dari mereka yang hafal lagu-lagu grup band itu.

Sebelum mengakhiri penampilannya, Panama menyanyikan lagu andalan, Always, yang disambut sorak sorai para penonton.

Tampaknya lagu itu menjadi elegi yang paling ditunggu-tunggu pengunjung, belum saja Tim dan Jarrah mulai menyanyi, para penonton sudah mencolong start.

"Terima kasih banyak, Jakarta! Semoga kami bisa datang lagi ke kota ini di lain waktu!"

Selama kariernya, Panama telah menggarap dua album musik mini: It's Not Over dan Always, serta beberapa single seperti Strange Feeling, Stay Forever, dan Jungle.

Sampai saat ini, grup musik yang terbentuk sejak 2010 itu belum pernah merilis album musik utuh.

(vga/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER