Ketika Secangkir Kopi Dibayar dengan Selembar Puisi

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Mar 2016 14:00 WIB
Sebuah kedai kopi di Austria, Julies Meinl, merayakan Hari Puisi Sedunia dengan menerima lembar puisi sebagai tanda pembayaran.
Hari Kopi Sedunia jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejatinya, setiap produk di kedai kopi hanya dapat dibeli dengan lembar uang. Namun apa jadinya jika kopi dapat dibeli dengan lembar puisi?

Julius Meinl, kedai kopi yang berbasis di Austria dan memiliki 34 cabang di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, membarter segala produk kopi mereka dengan lembar puisi.

Artinya, sebagaimana diberitakan The Guardian, jika publik ingin menyeruput dan menikmati kopi racikan sang barista, terlebih dahulu mereka harus menulis puisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tak dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan untuk merayakan Hari Puisi Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 Maret mendatang.

Tahun lalu, perusahaan kopi Julius Meinl mengatakan bahwa sekitar 100 ribu orang ikut berpartisipasi dalam menulis puisi untuk mendapatkan secangkir kopi.

Namun bukan berarti puisi yang sudah diberikan oleh masyarakat bakal diabaikan begitu saja.

Seorang seniman sekaligus penulis puisi asal Inggris, Robert Montgomery, akan mengumpulkan seluruh puisi yang sudah diterima kedai kopi Julies Meinl dan memamerkannya di sebuah pameran seni rahasia di London.

Hari Puisi Sedunia dicanangkan oleh salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO, di Paris, Prancis, pada 1999 silam.

Tujuan dirayakannya hari itu adalah untuk mendukung adanya perbedaan linguistik melalui perbedaan ekspresi yang dibawa setiap tulisan puisi, pun menjaga setiap bahasa di dunia ini agar tidak punah.

Menurut PBB, puisi dapat membangkitkan sisi kemanusiaan dengan menunjukkan kepada masyarakat di dunia bahwa setiap individu memiliki perasaan yang sama.

"Dengan memberikan rasa hormat kepada pria dan wanita yang hanya memiliki kebebasan dalam berbicara, UNESCO menyadari bahwa puisi adalah simbol dari kreativitas manusia," ujar Irina Bokova, Direktur Jendral UNESCO. (fad/les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER