Jakarta, CNN Indonesia -- Saat
The Devil Wears Prada terpajang di rak buku pada 2003, pembacanya akan langsung mengingat editor Vogue nan terkenal, Anna Wintour saat membayangkan sosok Miranda Priestly. Dalam buku itu, Priestly digambarkan sebagai editor fesyen yang tegas dan kejam.
Namun saat adaptasi novel itu keluar sebagai film layar lebar pada 2006, bayangan pembaca akan sosok Wintour langsung buyar. Meryl Streep, aktris pemeran Priestly, tampil total berbeda dari bayangan pembaca selama ini. Terutama, soal rambut yang sangat ikonik.
Salah satu ciri khas Wintour adalah rambut bob
brunette-nya. Alih-alih tampil dengan ciri khas yang sama, Streep justru menyentak lewat rambut putih yang dipotong amat pendek. Rambut itu menjadi pembeda sekaligus identitas baru bagi sosok Priestly.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, setelah 10 tahun berlalu, baru terungkap bahwa rambut itu punya cerita tersendiri. Rupanya, Streep memilih sendiri rambut yang dikenakannya. Sutradara David Frankel sempat merasa, pilihan Streep itu amat buruk dan akan menghancurkan film.
Hal yang sama juga dirasakan Elizabeth Gabler, yang di kemudian hari menjadi Presiden Fox. Rambut palsu berwarna putih dianggapnya tidak cocok untuk sosok Streep dan
The Devil Wears Prada. Menurutnya itu kesalahan. Pendapatnya itu disampaikan ke Frankel.
Namun bahkan Frankel sekali pun hanya bisa berkata, "Anda bilang sendiri padanya." Pada akhirnya, tidak ada yang menegur Streep. "Rambut palsu itu justru membantu Meryl atas penampilan ikoniknya sebagai Miranda Priestly," kata Frankel. Semua sepakat soal itu.
Di balik pemilihan gaya rambut itu sendiri, Streep rupanya punya cerita lain. Sang sahabat, Helen Mirren yang menyampaikannya. Diberitakan Vanity Fair, inspirasi Streep untuk rambut pendek dan berwarna putih itu tak lain Mirren sendiri.
"Suatu kali Meryl Streep berkata pada saya bahwa dia 'meminjam rambut saya' di
The Devil Wears Prada," kata Mirren pada majalah Woman & Home. Ia melanjutkan, "Saya pikir itu sebuah pujian yang besar. Saya melihat dia memainkan peran itu [Miranda Priestly dan berpikir, 'Oh ya, itu memang rambut saya!'"
Streep selama ini memang dikenal sebagai aktris yang sangat perhatian terhadap penampilan yang membuatnya tampil unik. Itu berkat bantuan penata rambut dan penata rias yang sudah sejak lama bekerja sama dengannya, J. Roy Helland. Streep sudah didandani oleh Helland sejak awal 1980-an.
Keduanya pertama berkolaborasi lewat
Sophie's Choice. Mereka terus bekerja sama sampai saat Streep maju ke atas panggung dan berpidato kemenangan Oscar untuk film
The Iron Lady. Ia menyebut nama Helland sebagai "partner saya yang lain," selain suaminya.
Pada tahun yang sama Helland juga sudah pernah menggenggam piala Oscar, atas usahanya menyulap Streep menjadi Margaret Tatcher. "Sangat menyenangkan membuatnya terlihat berbeda," ujar Helland soal Streep.
Mendandani Streep membuat Helland memahami pelajaran penting dari tata rias yang pernah ia dapat, "Seseorang berkata, 'Jangan melukis apa yang Anda lihat. Gambarlah apa yang Anda mau.' Jadi bagi kami, Meryl dan saya, semua bukan tentang membuatnya jadi dia, tapi membuatnya menjadi siapa pun karakter yang ia mainkan."
(rsa/vga)