Jakarta, CNN Indonesia -- Didasari rasa berbagi dan peduli yang tinggi, David Tarigan bersama teman-temannya, membuat situs musik yang bernama www.iramanusantara.org. Bersama Norman Ilyas, Alvin Yunata, Dian Onno, Blas Christoforus, Mayumi Haryoto, Toma Avianda, Ari, Geri, Rian, dan Andreas, mereka ingin menyebarkan musik populer Indonesia secara luas.
Dibentuk sejak tahun 2012, Irama Nusantara sudah berhasil mengunggah 1500 rilisan dari berbagai musisi di Indonesia. Setiap rilisan fisik dalam bentuk piringan hitam atau kaset akan diubah menjadi format digital. Sampai saat ini mereka fokus pada musik populer Indonesia tahun 60 sampai 70an.
"Untuk ke depan, kami akan lebih banyak mengunggah musik populer Indonesia tahun 50 dan 80an. Bulan depan kami juga mulai mengarsipkan rilisan tahun 20 sampai 30an. Itu butuh waktu karena barang yang ringkih dan susah dicari," ujar David Tarigan, saat diwawancarai oleh CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi David, musik populer Indoesia di masa lalu dapat menggambarkan apa yang terjadi di negeri ini. Bahkan mungkin merepresentasikan jati diri Indonesia. Oleh karena itu ia ingin Irama Nusantara menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia di masa mendatang.
"Orang Indonesia harus tahu kalau ada musik sekeren ini, mereka harus tahu lebih dulu dibanding negara lain. Jadi mereka mengetahui musik Indonesia secara luas. Baik cerita, teks, visual, mau pun elemen pembangun lainnya," kata David.
Walau menyajikan musik-musik lawas Indonesia, website ini sering dikunjungi warga negara lain. Amerika, Jepang, Malaysia dan India bergantian menduduki peringkat 2 dan 3 dalam daftar pengunjung. Sedangkan Indonesia selalu menjadi peringkat nomor 1.
David mengaku senang mengetahui ada pengunjung dari negara lain. Ia beranggapan Jepang memiliki kedekatan dengan Indonesia sehingga banyak pengunjung dari Negeri Sakura itu. Namun ia tak pernah menyangka akan ada pengunjung dari India.
Bukan hanya mendengarkan musik, banyak dari pengunjung itu yang mengirim surat elektonik dan sangat apresiatif. Bahkan ada seorang warga Jerman yang mengirim surat dengan tulisan sangat personal. Pria Jerman berusia 70 tahu itu bercerita mengenai kisah cintanya.
"Dia lagi cari perempuan Indonesia yang ia cintai dulu di internet dan munculnya di Irama Nusantara. Ya saya tanggepin terus curhatan dia, karena mungkin dia kesepian," kata David.
Selain negara-negara itu, Belanda juga menjadi salah satu negara yang mengunjungi Irama Nusantara. Banyak dari mereka yang juga mengapresiasi situs ini. Bahkan banyak keluarga Belanda yang mengirim surat elektronik ke Irama Nusantara
"Saya sangat senang mengetahui hal itu. Banyak negara lain yang tahu dan memang Irama Nusantara hadir untuk semua. Tapi warga Indonesia berhak tahu lebih dulu," kata David.
Lewat situs ini David juga mengetahui kesukaan warga seluruh negara terhadap musik dangdut dan melayu. Penggemar itu pun serius, bukan sekadar ingin berjoget. Mereka juga menjadi salah satu pengirim surat elektronik yang banyak ke Irama Nusantara.
"Ternyata penggermar musik melayu dan dangdut di dunia besar banget. Banyak dari mereka yang bilang kalau paling lengkap itu di Irama Nusantara," lanjut David.
Mulai arsipkan artikelWalau sudah berhasil menyebarkan musik populer Indonesia sampai ke negara lain, Irama Nusantara akan terus berkembang. Mereka berencana untuk mengumpulkan data-data pendukung musik tersebut. Seperti artikel di majalah atau poster dari musisi itu. David mengaku saat ini sudah mulai mengarsipkan beberapa arikel.
"Rilisan fisik itu jarang yang ada tahunnya. Kalau ada artikel dan data pendukung lain kan itu jadi jelas rilisan tahun berapa, untuk cross check," kata David.
Nantinya jika membuka salah satu musisi di Irama Nusantara, akan terdapat artikel dan data lain yang dapat dibaca. Dengan begitu setiap pengunjung dapat melacak sendiri seperti apa perjalanan musisi tersebut.
Selain untuk nostalgia, Irama Nusantara juga dapat menjadi refrensi musik bagi yang belum tahu. David juga berharap ada pengunjung yang dapat mengkaji dan meneliti musik itu.
David juga menjelaskan Irama Nusantara sangat terbuka bagi orang-orang yang ingin membantu. Tetapi orang yang ingin membantu mengembangkan harus paham bahwa ini adalah sukarela.
(sil/sil)