Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh penyanyi wanita Kesha oleh produser musiknya, Dr. Luke, membuat banyak musisi angkat bicara.
Tidak hanya wanita, musisi pria juga ikut memberi dukungan terhadap pelantun
Tik Tok itu.
Salah satunya ialah
rapper The Game. Dikutip dari
TMZ pada Selasa (19/4), ia mengatakan Kesha diperlakukan seperti budak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira, ia bisa terbebas dari jeratan kontrak rekaman yang mengikatnya. Tapi ternyata tidak," kata The Game.
"Saya tidak mengerti banyak soal industri musik dan kekerasan seksual. Tapi jika ia tidak bahagia, seharusnya mereka bisa melepasnya, jangan menjadikannya seperti budak," lanjutnya.
Setelah kalah di pengadilan, kini Kesha masih terikat kontrak dengan Sony Music, label rekaman yang juga memperkerjakan Dr. Luke.
The Game tentu saja menyayangkan hal tersebut, karena seharusnya pengadilan bisa memberi solusi yang tepat bagi kedua belah pihak.
"Kontrak hanyalah selembar kertas yang ditandatangani saat musisi masih belum mengerti tentang industri. Banyak musisi yang kemudian merasa terjebak dengan itu," ujar The Game.
Sebelum The Game memberi pernyataan tentang perbudakan, pengacara Kesha, Mark Geragos, juga mengatakan hal yang sama.
"Pengadilan seakan tidak mau tahu mengenai kondisi yang dialami klien saya," kata Geragos, seperti yang dikutip dari
NME beberapa waktu lalu.
Kesha kembali tampil di panggung musik Coachella 2016, pada akhir pekan lalu. Ia tidak tampil sendiri, melainkan bersama DJ Zedd.
Bersama Zedd, Kesha menyanyikan lagu
True Colors yang terdapat dalam album musik berjudul sama yang dirilis pada 2015.
[Gambas:Youtube] (ard/vga)