Jakarta, CNN Indonesia -- Band psychedelic rock asal Australia, Tame Impala, telah sukses menggelar konser ke-duanya di Jakarta, pada Jumat malam (29/4). Sebelumnya, mereka juga pernah konser di Tanah Air, pada 2011 silam.
Bertempat di Parkir Selatan Senayan, band yang beranggotakan Kevin Parker (vokal dan gitar), Jay Watson (gitar dan synthesizer), Dominic Simper (gitar dan synthesiser), Cam Avery (bass) dan Julien Barbagallo (drum) ini datang atas undangan dari KiosPlay, promotor baru yang awalnya dikenal sebagai agen penjualan tiket, KiosTix.
KiosPlay menjual tiket konser Tame Impala dengan dua harga, yaitu harga penjualan awal Rp650 ribu dan harga penjualan normal Rp750 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal Februari, sebanyak lima ribu lembar tiket konser Tame Impala telah habis terjual.
Ludesnya tiket dalam waktu singkat menandakan penampilan band yang terbentuk sejak 2007 ini memang sangat dinanti.
Membaca jadwal di lembaran tiket, Tame Impala dijadwalkan naik ke atas panggung mulai pukul 20.00 WIB.
Tapi satu jam sebelumnya, band indie rock asal Indonesia, Barasuara, mendapat kehormatan untuk tampil sebagai pembuka.
Sayangnya, banyak penonton yang tidak berjodoh dengan Barasuara, karena padatnya lalu lintas di kawasan Senayan pada jam pulang kantor.
Jika ingin mengadakan konser lagi, KiosPlay mungkin bisa lebih peka dalam menakar durasi kemacetan di Jakarta.
Seakan mengerti dengan itu, panggung Tame Impala baru menyala pukul 20.30 WIB, meleset 30 menit dari jadwal di lembaran tiket.
Penonton yang masih mengantre masuk pun langsung bersorak girang, meski mereka hanya menyaksikan band yang sempat menjadi nominasi Grammy Awards ini dari kejauhan.
Baru setelah berhasil melewati antrean, kemeriahan konser benar-benar terasa.
Semburan cahaya,
smoke gun dan
confetti, membuat seluruh penonton bergoyang, beberapa sambil mengabadikan momen dengan telepon genggam berkamera di tangan.
Let It Happen, lagu dalam album ke-tiga Tame Impala yang bertajuk
Currents dan dirilis pada 2015, menjadi yang pertama kali dinyanyikan.
"
Thank you!" teriak Parker dari atas panggung seusai menyanyikan lagu tersebut. Sapaan pertama pria berambut panjang itu langsung membuat penonton berteriak kegirangan.
Baru sebentar menyapa penonton, personel Tame Impala kembali asyik bermusik.
Penonton di Indonesia sepertinya sudah sangat mengenal lagu-lagu album
Currents, yang terbilang masih baru dirilis.
Tata suara dan dan efek visual yang ditampilkan dalam konser Tame Impala patut diacungi jempol.
Kedua hal itu seakan mampu mengalihkan kekecewaan penonton atas panggung dan layar video di kedua sisi yang tidak terlalu besar, untuk band sebesar Tame Impala.
"Apa kabar? Gelap sekali melihat kalian dari atas sini. Sangat senang bisa kembali tampil di Indonesia. Sudah hampir lima tahun kita tidak bertemu," ujar Parker.
"Tapi kami tidak pernah melupakan kalian, yang waktu itu dengan semangat menyanyikan lagu-lagu awal kami. Untuk mengenang momen itu, kami akan membawakan kembali salah satu lagu lama," lanjutnya.
Lagu
Elephant, lagu dari album ke-tiga Tame Impala yang berjudul
Lonerism dan dirilis pada 2012 pun dibawakan.
Lagu dengan aransemen rock itu kembali membuat penonton bergoyang. Entah mengapa, rasanya lagu ini terasa semakin sempurna ketika didengarkan secara langsung di konser semalam.
Tata suara dan efek visual yang ditampilkan pun bisa saling melengkapi.
"T
hank you, thank you, terima kasih," kata Parker dalam bahasa Indonesia yang tentu saja membuat histeris para penonton.
"Beri tepuk tangan yang meriah kepada seluruh kru dan teknisi Tame Impala. Mereka adalah yang terbaik di dunia," lanjut Parker. Semua penonton patuh bertepuk tangan, seakan mengamini atas apa yang terjadi di lagu
Elephant.Tak mau berlama-lama tenggelam dalam nostalgia album ke-dua, Tame Impala kembali membawakan lagu dalam album ke-tiga,
Yes I'm Changing, The Less I Know The Better dan
Eventually.Dalam lagu
The Less I Know The Better, penonton yang sedang berjoget disiram oleh cahaya berkilauan dari
mirror ball. Ditambah dengan efek visual berwarna yang meliuk-liuk, suasana psychedelic pun semakin terasa menyenangkan.
Lagu-lagu dalam album perdana Tame Impala yang bertajuk
Innerspeaker dan dirilis pada 2010 tidak lupa dibawakan. Salah satunya ialah
Alter Ego.Setelah lagu itu usai dibawakan, Tame Impala sempat rehat selama lima menit. Seperti yang sudah diduga, mereka kembali muncul untuk membawakan beberapa lagu perpisahan.
"Maafkan jika saya salah sebut, untuk band Barasuari oh, maaf, Barasuara, kalian tampil bagus malam ini," ujar Parker. Mendengar ucapan salah sebutnya, banyak penonton yang tertawa.
"Ini adalah negara terakhir yang kami kunjungi dalam tur Asia Tenggara. Apa kalian masih berkeringat? Teruskanlah dan bantu kami menyanyikan lagu ini," lanjutnya.
Irama lagu
Feels Like We Only Go Backwards pun terdengar. Seluruh penonton langsung kompak menyanyikan lirik lagu dari album ke-dua ini.
Setelah lagu
New Person Same Old Mistakes, konser ke-dua Tame Impala benar-benar berakhir. Selama kurang lebih 2,5 jam, Tame Impala membawakan 15 lagu.
Banyak penonton yang mengaku puas dengan konser ini ketika berbincang dengan
CNNIndonesia.com seusai konser,
Sebagian besar dari mereka mengatakan kalau faktor populernya album
Lonerism dan
Currents membuat konser Tame Impala ini sangat ditunggu.
"Dulu belum sempat menonton konser yang pertama. Begitu tahu mereka konser lagi tentu semakin penasaran," kata Getha, mahasiswi tingkat akhir yang datang bersama teman-temannya.
Namun satu teman Getha, Willy, sedikit kecewa dengan keputusan menyelenggarakan konser Tame Impala di luar ruangan. Karena baginya, konsep konser mereka akan semakin menarik jika disaksikan di dalam ruangan.
"Meski begitu saya tidak kecewa, tetap senang bisa menyaksikan mereka tampil kembali di Jakarta. Apalagi saat lagu
Elephant dibawakan," ujar Willy.
[Gambas:Youtube] (ard/ard)