Jakarta, CNN Indonesia -- Daya tarik sebuah film bukan semata visual, melainkan juga pemilihan karakter serta naskah atau skripnya. Bila digarap secara cermat, para penonton akan terus terkenang, baik dialog maupun adegannya.
Tak jarang, naskah film diubrak-abrik terlebih dahulu sebelum final, demi menyesuaikan keinginan sang pemilik studio film atau penyandang dana. Hal ini juga terjadi di produksi film
Iron Man 3.
Marvel, selaku pemilik waralaba Iron Man, melakukan intervensi "berlebihan" dalam penggarapan naskah seri film ke-tiganya. Bukan sebatas menentukan alur cerita, juga mengubah gender salah satu karakter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shane Black, penulis naskah film
Iron Man 3, mengaku dipaksa oleh Divisi Korporat Marvel untuk mengubah karakter penjahat Aldrich Killian dari wanita menjadi pria agar penjulan mainan lebih laku di pasaran.
"Saya dan asisten penulis naskah saya, Drew Pearce, dipaksa untuk mengubah gender karakter. Di draft naskah awal Iron Man 3, kami memiliki karakter wanita penjahat dan kami sudah menyelesaikan naskah itu," katanya.
Namun menurut Black, sebagaimana dilansir NME, timnya terpaksa mengubah karakter ilmuwan itu. "Karena jika tetap [ber-
gender] wanita, mainan itu tidak akan laku."
Black melanjutkan, "Di draft itu, Killian adalah wanita dan mereka [Marvel] tidak ingin wanita. Mereka ingin pria yang memerankan Killian." Akhirnya, Black dan Pearce mengganti gender karakter itu.
Kini, sebagaimana diketahui banyak orang, karakter Killian di film
Iron Man 3 diperankan oleh aktor asal Australia, Guy Pearce. Film ini sendiri telah ditayangkan di bioskop pada 2013.
Bukan hanya penggantian
gender dari wanita menjadi pria, di film ini dua porsi karakter wanita juga dikurangi. Dua karakter itu adalah Maya Hansen (Rebecca Hall) dan Brandt (Stephanie Szostak).
Maya Hansen dan Barndt adalah kaki tangan Killian dalam upaya mengalahkan Iron Man. Sayangnya, dua karakter itu ditampilkan sedikit di film ini. Padahal Maya adalah salah satu karakter yang dekat dengan Iron Man.
Pada awalnya dua karakter itu memiliki peran yang besar dalam film. Namun porsi karakter wanita harus dikurangi demi kepentingan komersil.
(vga/vga)