Kegagalan 'Batman v Superman' Mengubah Warner Bros

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 11:21 WIB
Warner Bros. menaruh dua eksekutif khusus dan divisi yang didedikasikan untuk menggarap film-film DC Comics di masa mendatang.
Poster film Batman v Superman (Dok. Warner Bros)
Jakarta, CNN Indonesia -- Batman v Superman: Dawn of Justice boleh saja menjadi film pahlawan super pertama tahun ini yang membawa dua karakter jagoan ke ranah pertempuran. Film itu membuat publik penasaran, namun juga dibayangi kritik tajam.

Menyusul itu, Warner Bros. yang memproduksi film bersama DC Comics merencanakan perubahan besar-besar, sebagaimana ditulis secara eksklusif oleh The Hollywood Reporter.

Warner Bros. sampai menaruh dua eksekutif khusus dan divisi yang didedikasikan untuk menggarap film-film DC Comics di masa mendatang. Dua eksekutif itu adalah Jon Berg dan Geoff Johns, kepala konten DC yang sukses membawa cerita-cerita dari komik ke serial televisi di Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berg dan Johns akan mengawasi langsung pembuatan film DC di Warner Bros. ke depannya. Tugasnya perbaikan, mereka bisa mengoreksi kerja produser dan sineas yang ada. Selama ini, mereka dianggap mengecewakan, banyak yang komplain soal film yang "gelap."

Kalau biasanya banyak orang boleh menonton hasil dan pembuatan film, kini hanya eksekutif Berg dan Johns saya yang bertanggung hawab. Berg akan langsung melapor kepada Presiden Warner Bros Pictures Greg Silverman. Sementara Johns masih harus melapor pada Presiden DC Entertainment Diane Nelson.

Riwayat Berg di DC adalah menggarap Batman v Superman, Suicide Squad, Wonder Woman, dan Justice League. Sementara penulis Johns, pernah terlibat dalam Arrow, The Flash, Supergirl, dan Rebirth.

Dengan kehadiran Berg dan Johns, Warner Bros. berharap perbedaan kepentingan dan pandangan antara sineas film dan komik DC bisa dipersempit. Mereka ingin meniru Marvel yang semua filmnya di rumah produksi mana pun masih dinaungi oleh Presiden Marvel Kevin Feige.

Model pengawasan seperti itu juga diterapkan untuk film-film lain, sesuai genre masing-masing. Proyek film Lego, Fantastic Beasts and Where to Find Them, di bawah pengawasan Courtenay Valenti. Eksekutif produser senior Jesse Ehrman dan Niija Kuykendall fokus pada film-film komedi, keluarga, fiksi ilmiah, laga.

Dengan demikian, film akan lebih disesuaikan selera penggemar dan eksekutif bisa lebih fokus mengawasi. Hingga saat ini perubahan masih mungkin dilakukan. Bahkan bukan tidak mungkin Warner Bros akan memecat orang-orang di level senior.

Seperti diketahui, penggerak perubahan di tubuh Warner Bros. adalah respons publik terhadap Batman v Superman. Studio mulanya punya harapan tinggi atas film yang disutradarai Zack Snyder itu, namun banyak yang mencemoohnya.

Snyder bahkan diminta oleh penggemar dan kritikus untuk tidak lagi terlibat dalam film, meski studio masih membuka pintu baginya.

Batman v Superman diproduksi dengan biaya sedikitnya US$300 juta, tapi hanya menghasilkan kurang dari US$870 juta dari global sejak dirilis Maret lalu. Menurut Warner Bros, film itu masih menguntungkan, meskipun tidak sesuai yang diharapkan.

Sebaliknya, Marvel yang sebulan kemudian menyusul dengan Captain America: Civil War dan sama-sama membuat dua pentolannya bertarung, sukses besar. Film itu menyentuh anfka US$1 miliar hanya dalam waktu kurang dari dua pekan rilis.

(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER