Jakarta, CNN Indonesia -- Vokalis band Sex Pistols, John Lydon, mengkritik keputusan anak manajer Sex Pistols, Malcom McLaren dan perancang busana Vivienne Westwood, yang berencana untuk membakar koleksi langka bertema punk miliknya senilai lebih dari US$7,2 juta.
Sang anak yang bernama Joe Corre, akan membakar koleksi punk itu pada 26 November mendatang, bertepatan dengan peringatan 40 tahun rilisnya lagu
Anarchy in the UK.
Corre, yang merupakan pemilik perusahaan pakaian dalam Agent Provocateur, berencana untuk membakar koleksi langka itu karena gerah dengan komersialisme budaya punk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah lagi, setelah tersiar rencana penyelenggaraan acara Punk London yang didukung oleh Kerajaan Inggris.
Hal ini menjadi ironis, karena Sex Pistols juga memiliki lagu yang menyindir Ratu Inggris berjudul
God save the Queen.
Saat diwawancara oleh
Metro pada Jumat (20/5), Lydon mengatakan kalau rencana Corre sangat tidak masuk akal.
"Bukankah lebih baik jika uangnya digunakan untuk amal? Sungguh keputusan yang sangat egois. Daripada membakar koleksi punk langka, lebih baik ia membakar koleksi pakaian dalamnya," kata Lydon.
Sebelumnya, melalui keterangan resmi, Corre sempat menyampaikan alasannya membakar koleksi langka punk.
"Kebudayaan alternatif dan punk menjadi terlalu mainstream. Bukannya menjadi pergerakan untuk perubahan, punk malah menjadi museum pengenangan," ujar Corre.
"Hal buruk yang bisa terjadi ialah orang-orang berhenti untuk memperjuangkan apa yang dipercaya. Mereka seakan perlu diledakkan sekali lagi," lanjutnya.
Tidak diketahui koleksi apa yang akan dibakar oleh Corre.
Namun banyak yang menduga koleksi yang akan dibakar ialah baju-baju berharga dan legendaris.
[Gambas:Youtube] (ard/ard)