Jakarta, CNN Indonesia -- Pada 2017 mendatang, Bimbo genap berusia 50 tahun. Sebagai kado untuk para penggemar, kelompok vokal asal Bandung, Jawa Barat, ini siap merilis album musik kompilasi.
"Album [baru berisi] lagu-lagu terbaik Bimbo, dari kasidah maupun pop. Lagu itu nanti direkam dan diaransemen ulang," kata Sam, saat diwawancarai CNNIndonesia.com di kawasan Jakarta Barat, belum lama berselang.
Bimbo terbentuk sejak 1967. Namun jauh sebelum itu, era 1958-1963, Muhammad Samsudin Dajat Hardjakusumah (Sam), Darmawan Dayat Hardjakusumah (Acil) dan Jaka Purnama Dajat Hardjakusumah (Jaka), sudah belajar mengolah vokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Album baru tersebut rencananya bakal direkam di luar negeri. Memang, rekaman di luar negeri memakan biaya lebih besar daripada rekaman di dalam negeri. Namun diakui Sam, sulit untuk menghilangkan “kebiasaan lama.”
Sejak awal berkecimpung di belantika musik Indonesia, menurut Sam, Bimbo sudah sering merekam lagu di luar negeri. Apalagi saat ini, komunikasi dengan pihak luar negeri sudah lebih mudah. Maka “kebiasaan lama” pun berlanjut.
“Rekaman di luar negeri enggak aneh buat kami. Kami
udah [melakukannya] sejak tahun ’86, orang-orang baru ramai sekarang,” kata Sam. “Kami sering rekaman di Jepang, kualitasnya beda [dengan kualitas Indonesia].”
Kali perdana merekam lagu di luar negeri, Bimbo didampingi aranjer Elfa Secioria. Berikutnya, kali ke-dua, mereka dikawal aranjer Purwacaraka. Hanya aranjernya saja dari Indonesia, sementara musisinya dari luar negeri.
Kala rekaman di Jepang, Bimbo diiringi oleh musisi Jepang yang tergabung dalam grup Tokyo Philharmonic Orchestra. Sam menjelaskan, Bimbo didukung musisi kelas satu dengan bayaran mahal, namun memiliki kualitas sangat baik.
Untuk album baru yang siap dirilis pada 2017, Sam enggan membocorkan nama dan lokasi studio musik di luar negeri yang bakal merekam lagu mereka. Namun yang pasti, materinya telah disiapkan sedari sekarang.
Tidak hanya merilis album kompilasi, Bimbo juga berencana menggelar konser ulang tahun. Mereka akan menggelar konser bila mendapat sponsor yang sesuai. Jika jadi terlaksana, Bimbo akan menggelar konser di Jakarta dan Bandung.
"Selain itu semua, nomor satu yang kami jaga fisik dan kondisi badan, kalau kami sakit percuma. Kami menjaga kesehatan dengan olahraga. Badan sehat dulu, baru kami kerjakan. Setahun itu sebentar lagi," kata Sam.
Ada Taufiq Ismail dalam Karya BimboSepanjang setengah abad kariernya, Bimbo paling dikenal lewat lagu-lagu religi Islami. Album musik
Qasidah (2007), memuat lagu-lagu yang sangat familiar di telinga,
Ada Anak Bertanya pada Bapaknya, Rindu Kami pada-Mu, Umat Manusia Kini Bergembira, Rasul Menyuruh Kita Mencintai Anak Yatim, Tuhan, Sajadah Panjang, Jangan Ditunda-tunda, Setiap Habis Ramadan.Lagu-lagu religi Islami yang dilantunkan Bimbo digemari banyak orang lantaran memadukan ramuan yang pas: vokal harmonis, musik pop
easylistening serta lirik syahdu nan menggugah—antara lain ditulis oleh sastrawan Taufiq Ismail.
Bimbo bertemu Taufiq di sebuah acara puisi di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, hampir tiga dekade lalu. Kala itu, Bimbo meminta Taufiq untuk bekerja sama. Tak disangka kolaborasi berjalan lancar. Bahkan lagu
Rindu Kami pada-Mu dan
Sajadah Panjang berhasil menjadi lagu yang dikenal sepanjang masa.
"Dua lagu itu memang 'menggedor' Indonesia. Lagu
Anak Bertanya pada Bapaknya juga menjadi salah satu lagu [yang dikenal]. Setelah itu banyak lagi lagu yang keluar," kata Sam.
Sam mengaku kerap membaca puisi Taufiq. Biasanya, Bimbo memilih puisi mana saja yang tepat untuk dinyanyikan. Bimbo cenderung memilih puisi yang tidak terlalu panjang untuk dinyanyikan.
Di mata Bimbo, Taufiq sangat terbuka dan pintar membuat puisi. Hal itu membuat Bimbo dan Taufiq sangat akur.
"Jujur
aja kami sama Bang Taufik, [ibarat] dua orang berbeda bakat, tetapi bisa bersatu. Kalau kami mau makan sendiri bisa, tapi balik lagi pada kemampuan kami yang terbatas. Kita kerja sama, orang jadi saling rangkul," kata Sam.
(vga/vga)