Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan musik digital, Spotify, baru-baru ini, bekerja sama dengan psikolog David M. Greenberg dari Universitas Cambridge dan University of New York untuk menyusun daftar lagu yang dapat menyemati seseorang untuk bangun pagi.
Dikutip dari
NME pada Selasa (26/7), daftar itu dimulai dengan lagu Coldplay yang berjudul
Viva La Vida dan diakhiri dengan lagu iLoveMemphis alias Richard Colbert yang berjudul
Hit the Quan.
Terhitung, ada sebanyak 20 lagu yang masuk dalam daftar itu, dari lagu dari Macklemore, Avicii, Demi Lovato, Arcade Fire, Sam Smith, Mark Ronson sampai Imagine Dragons.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya lagu-lagu dari musisi muda, Spotify dan Greenberg juga menyisipkan lagu dari musisi lawas, Bill Withers, yang berjudul
Lovely Day.
"Banyak orang yang tidak semangat saat bangun pagi. Oleh karena itu, saya memilih lagu dengan ketukan yang dinamis (sekitar 100-130 bpm) serta lirik yang menggugah, untuk memotivasi mereka beranjak dari tempat tidur," kata Greenberg, dikutip
Music Mic.
Dibanding layanan musik digital lainnya, Spotify memang dikenal rajin merilis daftar lagu.
Sejak didirikan di Swedia pada April 2006, baru pada tahun ini Spotify hadir di Indonesia.
Seakan tidak ingin ketinggalan dalam hal melakukan terobosan dengan layanan yang lebih dulu ada, Spotify Indonesia belum lama ini menghadirkan fitur
Discover Weekly.Fitur tersebut berisi daftar lagu-lagu pilihan yang sekiranya akan didengarkan, berdasarkan lagu yang sering didengarkan pengguna.
Hingga Juni, Spotify telah digunakan oleh lebih dari 100 juta orang. Meski demikian, sebagaimana dilansir
The Telegraph, baru 30 persen orang yang berlangganan.
Pesaing terdekat Spotify, Apple Music, dikabarkan telah digunakan oleh 10 juta pengguna hingga Januari, sejak dirilis pada Juni silam.
Sedangkan, Tidal baru digunakan oleh satu juta pengguna hingga Oktober.
Spotify berada di urutan teratas dalam peringkat layanan musik digital, namun, tidak semua pengguna merasa puas dengan layanannya. Beberapa ada yang mengeluhkan layanan itu tidak melindungi data pribadi mereka.
Dikutip dari
TechCrunch pada April, diketahui ada ratusan data pribadi pengguna Spotify diumbar dalam situs web
Pastebin.
Dengan menggunakan data curian itu, seseorang bisa berlangganan tanpa harus membayar iuran per bulan.
"Saya curiga ketika mengetahui ada lagu-lagu yang tidak saya unduh masuk dalam akun saya. Saya langsung mengganti kata sandi akun saya," tulis seorang
netizen dalam kolom komentar artikel
TechCrunch.Mengetahui hal itu, Spotify langsung memberikan sanggahan dengan mengatakan pihaknya selalu menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna serta selalu mengawasi keberadaan situs web pengumbar data pribadi pengguna mereka.
(ard/vga)