Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa pun yang mengenal Pandji Pragiwaksono mungkin bakal kagum dengan keberagaman keluarganya. Betapa tidak, profesi yang dilakoni Pandji sungguh bertolak belakang dengan orang tuanya
“Ayah, seorang insinyur listrik. Ibu, seorang bankir. Anaknya,
stand-up comedian,” ungkap Pandji kepada CNNIndonesia.com via surel, baru-baru ini. Diakui Pandji, ini tak terlepas pola pendidikan orang tuanya.
“Cara orang tua saya mendidik, membuat saya bisa menemukan di mana bakat dan minat saya. Kini, saya sedang menjalani tur dunia
stand up comedy ke 24 kota di lima benua.” Tur yang dimaksud Pandji, yaitu
Juru Bicara Stand Up Comedy World Tour.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tur kali ini, Pandji menyajikan materi
stand up comedy dengan beragam tema, dari
rating televisi,
entrepreneurship, prostitusi, radikalisme, teori evolusi, satwa langka, pelanggaran HAM, LGBT, komunisme, sampai pendidikan.
Selama 1,5 jam Pandji bercuap-cuap layaknya “juru bicara banyak pihak di Indonesia yang suara dan protesnya tidak terdengar seperti korban HAM, umat muslim Indonesia yang toleran, mereka yang protes terhadap sensor televisi yang berlebihan, mereka yang gusar dengan kualitas pertelevisian akibat
rating televisi, bahkan termasuk satwa langka yang mulai punah di Tanah Air.”
Setelah melanglang ke China, Eropa, Afrika, sejak April 2016 lalu, berikutnya giliran Australia dan Amerika, pada Agustus hingga September 2016. Tur akan dipungkas di Jakarta, pada 10 Desember 2016. Tiket
presale dibuka pada Rabu (17/8) via
jurubicara.id.Kini sebagai orang tua, Pandji juga menerapkan pola pendidikan yang kurang lebih sama kepada anak-anaknya. Baginya, penting untuk tidak memarahi anak-anak saat mereka sedang berinisiatif. “Tegur boleh. Jangan memarahi,” katanya.
Bila anak-anak dimarahi saat sedang berinisiatif, Pandji khawatir, kelak mereka tidak akan punya inisiatif lagi. Atau kalaupun punya, tidak akan bercerita kepada orang tuanya. Maka penting untuk menciptakan suasana terbuka antara anak dan orang tua.
“Kita sebagai orang tua tidak akan pernah bisa menghalangi anak-anak melakukan sesuatu, karena kita tidak akan bisa berada di samping mereka 24 jam. Yang penting, kalau ada sesuatu yang mereka lakukan, kita diberitahu atau setidaknya mereka tidak keberatan untuk bercerita.”
(vga/vga)