Kenali Seni Racik Jamu di Bazaar Art Jakarta

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Minggu, 28 Agu 2016 17:33 WIB
Sebuah performance art, dengan menggabungkan eksperimen sosial di dalamnya, menyediakan beragam rempah-rempah yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh.
Sebuah performance art, dengan menggabungkan eksperimen sosial di dalamnya, menyediakan beragam rempah-rempah yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh. (CNN Indonesia/Munaya Nasiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi para pecinta dan penikmat seni tentu sudah tidak asing dengan pameran seni Bazaar Art Jakarta. Tahun ini pameran yang telah diadakan sejak 2009 mengangkat tema Food for Soul #IndonesianPride. Sebanyak 42 galeri dari nusantara dan mancanegara turut memeriahkan pameran tersebut.

Jika kebanyakan pameran ini diisi dengan karya bermerdium kanvas, lain halnya dengan sebuah galeri kecil di pojok ruangan: Laboratorium Panjang Umur atau Long Life Laboratory by Fransisca Retno.

Ika, sapaan akrabnya, membuat sebuah performance art dengan menggabungkan eksperimen sosial di dalamnya. Ia menyediakan beragam rempah-rempah yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh, serta secarik kertas untuk pengunjung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, setiap pengunjung yang datang, akan diminta untuk menulis resep obat-obatan yang mereka tahu, atau mungkin yang mereka inginkan. Pengunjung juga diperkenankan mengambil bahan obat-obatan tersebut sesuai takaran yang mereka inginkan.

"Ini sebagai bentuk kritik dari informasi obat-obatan yang terlalu banyak diterima oleh masyarakat urban. Apakah harus minum obat media sepenuhnya, atau herbal sepenuhnya, atau setengah-setengah," kata Ika menjelaskan latar belakang idenya tersebut.
Padahal, Ika sendiri bukanlah mahasiswa lulusan kesehatan. Ia merupakan mahasiswa Desain Komunikasi Visual yang sehari-harinya akrab dengan pembuatan video. Ia menjelaskan inspirasinya membuat penampilan seninya ini.

"Ssebelumnya itu karena aku pernah sakit yang cukup memprihatinkan. Semua orang kasih aku saran untuk minum ini itu. Aku minum aja semuanya. Sempet aku juga coba 30 resep jamu yang pahit, tapi sehat aja."

Untuk itu, ia pun berinisiatif agar masyarakat tak ragu membuat jamu ala mereka sendiri. Terlebih lagi, Ika menjelaskan, bahwa pada eksperimen pembuatan jamu ini tidak ada benar atau salah. Semua bahan-bahan yang ia bawa, seperti sambiloto, jeruk nipis, madu, jahe, kunyit, dan lainnya, sudah ia pastikan memiliki khasiat dan bisa dikonsumsi oleh siapa saja.
"Semua bahan aku siapin. Aku disini cuman pelayan aja, yang bikin resep (adalah) orang. Jadi aku kasih kertas dan pulpen, nanti mereka bikin mau bahannya apa dan namanya jamu apa," jelasnya.

Ika boleh dibilang cukup berani dalam meracik jamu tersebut, namun ia tetap mengaku bahwa dirinya bukan ahli kesehatan, "aku baca buku saja dan cari tahu khasiatnya."
(CNNIndonesia/Munaya Nasiri)
(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER