Jakarta, CNN Indonesia -- Kung Fu Panda, Dory, Donald Bebek, sampai robot-robot Transformers dan Star Wars tidak akan hidup tanpa suara yang khas dan pas dengan karakternya.
Untuk itu, ada orang-orang yang tidak terlihat wajahnya, tapi bekerja tak kalah keras dari selebriti yang berakting di depan kamera. Di ruang rekaman, mereka bereksperimen dengan mikrofonnya.
Para pengisi dan penyulih suara itu menghidupkan karakter bukan lewat gerak, melainkan suara dan mimik wajah. Jika suara itu pas, karakter akan identik dengan suara yang sama sampai tahunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu jelas tidak mudah. Bagi Fla Priscilla, mengisi suara tak ubahnya seperti profesi. "Sama saja dengan dokter, pengacara, atau bahkan yang juga profesi. Ini profesi serius yang bisa diandalkan," ujar Fla kepada CNNINdonesia.com.
Fla sendiri, yang dikenal sebagai personel band Tofu, sudah menjalani profesi itu sejak 1993. Asam garam dunia isi suara sudah ia lewati dan pelajari.
Ia pernah mengisi suara untuk perusahaan penerbangan. Suaranya juga menggantikan Karen dan Vivian di
Jurassic World yang tayang di HBO.
Mengisi suara memang kelihatannya mudah. Tidak butuh waktu lama dan tak usah repot-repot berdandan. "Banyak yang datang ke saya, mereka bilang suara mereka bagus dan mau jadi pengisi suara. Tidak bisa begitu, ini pekerjaan dengan perjalanan panjang dan harus menempa suara."
"Artis-artis cantik yang model iklan saja pada enggak bisa dan akhirnya pakai pengisi suara profesional," kata ujar Fla melanjutkan.
Ia sendiri sudah melalui proses itu. Fla menjadi vokalis selama delapan tahun dan penyiar radio selama 17 tahun. "Secara tidak langsung menyanyi dan siaran itu melatih suara saya. Menyanyi dan siaran menggunakan suara perut dari diafragma. Begitu juga kalau mengisi suara," ia menerangkan.
Bukan sekadar itu, pengisi suara juga harus menyamakan gerak mulut dengan karakternya sewaktu berbicara. Kapan mulut terbuka untuk berbicara dan tertutup, harus sama persis.
"Selain itu, suara juga harus disesuaikan dengan ekpresi karakter yang kami isi. Kalau enggak sesuai sama ekspresi karakter film itu kan aneh," kata Fla.
Tak hanya dalam film, pengisi suara juga dibutuhkan untuk iklan. Tidak semua iklan diproduksi di Indonesia. Terkadang ada yang 'diimpor' dan butuh diadaptasi ke bahasa lokal.
"Saya pernah isi suara bahasa Thailand itu susah banget. Misalnya untuk iklan sampo, saya harus isi dengan kata 'bebas ketombe' padahal gerak mulut model iklan itu tidak membentuk seperti kita berkata huruf 'e,'" Fla bercerita pengalamannya.
Akhirnya, dipaksakan sampai pas.
Kata-kata yang dibuat penulis naskah juga tidak semuanya cocok dengan gerak mulut model iklan. Fla terkadang meminta itu disesuaikan dengan mengganti beberapa kata agar lebih enak dibaca.
Mengisi suara untuk iklan memang lebih singkat dibanding film. Tapi itu tidak berarti lebih mudah. Iklan harus menyesuaikan dengan pangsa pasar.
"Saya selalu tanya, ini produk buat segmen apa. Misalnya untuk segmen C-D, berarti saya tidak bisa pakai suara yang elegan," kata Fla menjelaskan.
Menjanjikan tapi asingMeski ternyata susah, mengisi suara termasuk pekerjaan menjanjikan. Teman-teman seprofesinya, kata Fla, bisa hidup mapan di Jakarta. Mantan vokalis Tofu itu sendiri kini menjadikan pengisi suara sebagai profesi utamanya.
Produksi film animasi dan kartun Indonesia itu bagai sesak napas.Fla 'Tofu' Priscilla |
Sayangnya, profesi itu masih terbilang asing di Indonesia. Banyak orang menganggap kehidupan pengisi suara tidak terjamin. Karenanya, ruang lingkup pengisi suara di Indonesia belum terlalu besar. Yang berkecimpung orang yang itu-itu saja.
Salah satu penyebabnya, menurut Fla, adalah kurangnya produksi animasi. Jika Indonesia punya banyak film animasi di mana pengisi suara sangat dibutuhkan, profesi itu akan berkembang pesat.
"Kalau di luar negeri, Lady Gaga menjadi pengisi suara begitu sudah keren, tapi di sini belum seperti itu. Produksi film animasi dan kartun Indonesia itu bagai sesak napas," kata Fla sembari mengeluh.
Indonesia hanya bisa berbangga lewat pengisi suara iklan. Kata Fla, "Sulih suara iklan di Indonesia cukup hits di Asia. Banyak agensi iklan dari Singapura dan Malaysia buka di Indonesia."
Bukan hanya iklan, beberapa perusahaan juga butuh jasa pengisi suara untuk presentasi. Menurut pengalaman Fla, perusahaan tambang dan minyak yang terbilang paling sering melakukan itu.
"Sebenarnya cakupan pengisi suara itu luas. Mereka yang tidak tahu itu selalu memandang sebelah mata. Mereka berpikir dunia pengisi suara itu hiburan sehingga tidak pasti," tutur Fla lagi.
(rsa/rsa)