Jakarta, CNN Indonesia -- Di negara-negara seperti Perancis, Italia, Spanyol, dan Jerman menonton film Hollywood tidak dengan bahasa asing. Sejak 1930-an, film-film itu disulihsuarakan ke bahasa lokal. Hanya sebagian kecil dari film-film itu yang disertai teks terjemahan.
Dunia sulih suara di luar negeri bisa dibilang sudah memiliki industrinya sendiri. Setiap rumah produksi sudah punya aktor pengisi suara profesional. Mereka juga punya asosiasi khusus para pengisi suara.
Perancis, Jerman, Spanyol dan Italia, sudah menerapkan pengalihan suara untuk semua jenis film, baik film keluarga, animasi ataupun dewasa. Sementara Inggris atau Belanda, pengalihan suara hanya dilakukan untuk film anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Eropa, sejumlah negara di Asia pun juga telah menerapkan penyulihan suara untuk semua jenis film dan serial televisi, seperti di Tiongkok dan Jepang.
India bahkan tidak hanya menyulihsuarakan film asing ke bahasa Hindi, tapi juga ada yang dibahasakan ke Urdu, Tamil dan Telugu.
Sementara negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Singapura masih sama dengan Indonesia yang hanya menerapkan sulih suara pada tayangan televisi, dan film untuk anak-anak. Film-film Hollywood dewasa lain masih berbahasa asing.
Alih suara di PerancisDari semua negara, Perancis termasuk yang paling terkenal akan industri sulih suaranya. Hampir semua film dan tayangan televisi yang disulih suara, sehingga publik punya dua pilihan menonton: film berbahasa asli atau yang sudah disulih suara.
Pembedaan ini dapat dilihat dari label yang ditaruh di poster film, misalnya untuk film berbahasa asing asli ada VO (
version originale) atau VOST(
version originale sous-titree). Sementara versi yang sudah disulih suara ke bahasa Perancis, ada label VF (
version francaise).
Penyulihan suara biasanya tergantung pada karakteristik film. Misalnya, film Hollywood yang dinilai jelek oleh kritikus hanya akan ditayangkan versi alih suaranya. Sementara film yang dinilai bagus akan tersedia versi bahasa aslinya.
Film-film alternatif, indie atau
art-house, hanya tersedia dalam versi asli, mengingat distribusi yang terbatas.
Beberapa aktor pengisi suara di Perancis mendapat sorotan media dan terkenal seperti halnya aktor biasa. Di antaranya Alexandre Gillet, Roger Carel, Claire Guyot, Céline Monsarrat, Richard Darbois, Jacques Balutin dan Marc Alfos.
Mengutip
The Hollywood Reporter, Perancis bahkan sudah memiliki The Association of Voices, grup profesional yang dibentuk 2009 yang kini beranggotakan 180 orang.
Grup ini turut membuat aturan akan kesepakatan upah, seperti pengaturan standar upah untuk alih suara sebesar US$8 per kalimat untuk film, dan US$7 per kalimat untuk tayangan televisi. Akan tetapi harga ini akan naik untuk selebriti ternama.
Rumah produksiPopularitas dunia sulih suara juga menjadi perhatian sejumlah rumah produksi atau studio film. Ketika film Pixar, Monsters University dirilis, ia disulihsuarakan ke dalam 34 bahasa dan bahkan ditengarai mencapai 40 bahasa.
"Film ini bagus dan disulih suara karena ingin menjangkau banyak penonton," ujar Andrew Cripps, dari Imax, yang sebelumnya mengepalai operasi internasional studio Paramount.
Tidak hanya Pixar. Kini, Disney pun dikabarkan telah mempekerjakan sekitar 85 orang dari seluruh dunia untuk divisi sulih suara. Film seperti
Pirates of the Caribbean disulih suara hingga ke dalam 27 bahasa, sementara film aksi yang biasa saja disulih suara ke dalam 12 hingga 15 bahasa.
(rsa/rsa)