Laris Manis Stan Tato di New York Art Book Fair

Rahman Indra | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Sep 2016 07:47 WIB
Menyuguhkan hal beda dari perhelatan sebelumnya, New York Art Book Fair tahun ini menghadirkan satu stan tato selama pameran berlangsung.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selain berisi buku dan aneka karya seni, perhelatan New York Art Book Fair (NYABF) tahun ini tampil beda, dengan berdirinya stan tato di salah satu lokasi pameran.

Stan tato di Gagosian Gallery, menawarkan beberapa desain dari seniman profesional. Beberapa motif bahkan sudah habis dipesan.

Dikutip dari Artnet, hadirnya stan tato menjadi hal yang belum pernah ada sebelumnya di pameran buku seni ini. Para pengunjung dapat memilih desain tato yang dibuat oleh sejumlah seniman dan musisi, seperti Douglas Gordon, atau Genesis Beyer P-Orridge, Kim Gordon 'Sonic Youth', atau Devendra Banhart.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Art News, Fernando Lions dan Gill Goldstein dari Flyrite Tattoo, Brooklyn akan berperan sebagai penato.

Setiap desain tato dihargai sebesar US$250, dan tersedia dalam enam pilihan gambar. Dengan banyaknya pilihan ini, kecil kemungkinan setiap orang akan memiliki tato yang sama.

Menjadi satu dari 17 galeri besar di Long Island City, New York, Gagosian berharap mendapat perhatian publik dengan aksi yang nyentrik ini, khususnya anak-anak muda.

Kehadiran stan tato diharapkan dapat membuat pameran buku lebih hidup dan riuh.

Sejak diumumkan beberapa waktu lalu, beberapa desain tato sudah habis dipesan, khususnya desain yang dibuat Genesis Beyer P-Orridge bergambar seringala.

Untuk melihat desain yang masih tersisa, publik dapat mengunjungi situs web Gagosian.

Disebut-sebut sebagai "pameran akbar dunia akan buku seni, katalog, monograf, dan majalah," NYABF berlangsung dari 15-18 September 2016, di MoMA PS1, Long Island City, NY.

Pameran ini diikuti oleh 370 toko buku, seniman, akademi, dan penerbit independen, serta 28 agen dari luar negeri.

NYABF juga menggelar sejumlah program yang berjalan paralel selama pameran berlangsung. Diantaranya The Classroom, berupa program kurasi diskusi santai, workshop, pembacaan, dan pertunjukan seni.

Di luar itu, pameran ini juga mengusung Contemporary Artists' Book Conference ke-9 yang berlangsung dua hari dengan gelaran diskusi akan berbagai hal mengenai perkembangan industri buku seni.

(rah/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER