Laris, 'Warkop DKI' dan 'AADC 2' Jadi Korban Pembajakan

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 16:35 WIB
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! bisa untung lebih berkali lipat jika tidak dibajak dan ditayangkan secara streaming.
Masih enam hari tayang, Warkop DKI Reborn jadi korban pembajakan. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film Indonesia semakin bangkit. Sampai bulan ini sudah delapan film yang menembus satu juta penonton, angka yang sulit dicapai beberapa film-film sebelumnya. Ada Apa Dengan Cinta? 2, My Stupid Boss, dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! menempati posisi tiga teratas box office tahun ini.

Meski begitu, kesadaran masyarakat untuk menghargai hasil karya sineas belum penuh. Masalah pembajakan masih mengakar. Film baru yang tayang di bioskop 8 September lalu, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! menjadi korban pembajakan bahkan di hari pertamanya rilis.

Lewat unggahan di akun Instagram pada Sabtu (10/9), Anggy Umbara sutradara Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! menuliskan, film yang dibintangi Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian dan Tora Sudiro itu dibajak lewat rekaman video.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman itu sendiri kemudian disiarkan secara langsung melalui aplikasi streaming Bigo.

Falcon Pictures selaku rumah produksi yang menaungi film yang merupakan reinkarnasi dari Warkop DKI, grup lawak populer di era 1990-an itu pun langsung melaporkannya ke pihak berwajib.

Frederica, produser Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! menerangkan, laporan itu sudah ditindaklanjuti. "Terakhir kami--Sabtu (10/9)--ke Polda mereka masih menindaklanjuti laporan yang kami buat. BAP sudah masuk semua ke sana. Masih dalam penyeledikan dari pihak mereka," ujarnya.

Tindakan tak bertanggung jawab itu sedikit banyak berdampak pada film mereka. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! sendiri kini sudah mendapat 2,8 juta penonton pada hari ke-enam penayangan. Anggy mengatakan keuntungannya sampai 200 persen.

Tapi jika tidak ada pembajakan, keuntungan itu jelas akan menjadi lebih berkali-kali lipat.

"Kerugian pasti ada, yang nonton bajakan jadi enggak ke bioskop. Streaming yang nonton bisa ratusan orang bahkan ribuan. Jadi kerugian bisa sekian ratus juta hingga sekian miliar lah," ujar Anggy saat dihubungi lewat telepon, Rabu (14/9).

"Kerugian pasti ada secara material dan immaterial. Cukup besar dong, karena investasi sampai Rp25 miliar," kata Frederica menambahkan, tanpa memastikan berapa kerugian yang mereka alami.

AADC 2 pun dibajak

Kasus yang dihadapi Falcon Pictures turut dialami Miles Production untuk filmnya AADC 2 yang meraih 3,6 juta penonton selama penayangan di bioskop tahun ini. Produser Mira Lesmana dan Sutradara Riri Riza yang ditemui beberapa waktu mengungkapkan pembajakan itu sampai mengubah strategi. Mereka mempercepat perilisan streaming dan DVD resmi.

"Ini sebenarnya di luar kebiasaan Miles Film. Biasanya punya window time yang cukup panjang sebelum rilis, baik itu di TV maupun di DVD atau video online streaming," tutur Mira kepada CNNIndonesia.com. "Yang kemarin bikin kami sedih, sebenarnya siklus film itu bisa panjang, tapi bajakannya sudah keluar," ujarnya melanjutkan.

Pembajakan itu di luar dugaan Mira. Ia menyangka orang-orang akan sayang pada film Indonesia. "Dan ternyata karena sempat keluar di Malaysia, baik lewat FB, twitter, internet, piracy itu merajalela sampai akhirnya muncul fisik," Mira mengucapkan.

Oleh karena itu dalam jangka waktu sekitar empat bulan setelah penayangan di layar lebar, Mira memutuskan merilis versi online dan fisik secara resmi. "Kami bikin DVD boxset spesial untuk mendukung kekayaan intelektual film kita bersama untuk tidak mengakses bajakan," tuturnya. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER