Aksi Iko Uwais Dinanti Penonton TIFF 2016

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2016 17:16 WIB
Headshot, film aksi baru yang dibintangi Iko Uwais tayang perdana di dunia di Toronto International Film Festival 2016.
Iko Uwais berlaga di Headshot yang tayang perdana di TIFF 2016. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia nyaris tak absen di festival film internasional sejak tahun lalu. Baru-baru ini, salah satu film Indonesia kembali berlaga. Headshot, film aksi yang dibintangi Iko Uwais diputar selama tiga hari di Toronto International Film Festival 2016.

Mengutip situs resmi TIFF, film itu diputar pada Jumat (9/9), Sabtu (10/9), dan Jumat (16/9). Total, ada lima kali pemutaran film selama tiga hari. TIFF sendiri berlangsung pada 8 hingga 18 September.

Tidak dijelaskan bagaimana antusiasme penonton akan film itu. Tapi beberapa media internasional melaporkan bahwa film yang disutradarai Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel itu terasa seperti campuran film seri Hollywood, Bourne dan Taken.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang jelas, nama Iko sudah dikenal sejak The Raid 1 dan 2, yang juga diputar dan ditunggu di TIFF. Pencinta film sangat antusias menanti kembali akting Iko, yang identik dengan aksi silat yang tak sungkan berjibaku sampai berdarah-darah.

Dalam Headshot, Iko memerankan seorang pria tanpa identitas seperti Jason Bourne. Ia terbangun di rumah sakit dengan trauma kepala. Seorang dokter mahasiswa bernama Ailin kemudian merawat dan memberinya nama Ishmael.

Ailin diperankan Chelsea Islan. Nama Ishmael sendiri diambil dari karakter di Moby Dick, buku yang tengah dibacanya saat menunggui Iko sadar.

Dibantu Ailin, Ishmael berusaha mengembalikan ingatan dan mencari identitasnya. Namun musuh mendadak berdatangan, termasuk Lee (Sunny Pang). Bukan hanya raja narkoba dan bos gangster, Lee juga punya koneksi kuat dengan kepolisian.

Mereka menculik Ailin. Ishmael harus berhadapan dengan anggota gangster dengan kemampuan bertarung hebat untuk menyelamatkannya.

Slash Film menulis, perasaan saat menonton film itu tak jauh dari The Raid. Itu tak diherankan, mengingat The Mo Brothers memang punya selera yang sama dengan sutradara Gareth Evans. Kimo pernah bekerja bersamanya dalam Safe Heaven.

Kalau saudaranya menggarap salah satu segmen dalam V/H/S/2, Timo mengerjakan segmen Libido untuk The ABC's of Death. Keduanya juga pernah menggarap film thriller kolaborasi Indonesia dan Jepang yang berjudul Killers pada 2014 lalu.

Dalam konferensi pers, dilansir Screen Anarchy Timo mengungkapkan bahwa ia dipengaruhi masa kejayaan film Hong Kong di mana Jackie Chan menjadi bintangnya, saat menggarap Headshot.

Ia memasukkan unsur perkelahian dari Heroic Bloodshed dan Police Story, serta meramunya dengan melodrama yang disukai publik Asia.

TIFF 2016 menjadi penayangan perdana di dunia bagi Headshot, yang di Indonesia sendiri belum dirilis. Rencananya, mengutip EW, film yang didistribusikan oleh XYZ Films dan Vertical itu baru tayang di bioskop-bioskop pada Februari 2017.

Selain Iko dan Chelsea, film itu juga dibintangi Julie Estelle yang mulai diterima di film aksi setelah menjadi Hammer Girl dalam The Raid 2: Berandal. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER