Jakarta, CNN Indonesia -- Hollywood tidak sesempurna yang dibayangkan. Di balik sorot lampu, karpet merah, dan kertap kamera ada borok-borok seperti perbedaan pembayaran, perbedaan perlakuan terhadap gender, sampai rasialisme.
Survei yang dilakukan Reuters Februari lalu telah membuktikan itu. Berdasarkan survei itu, sepertiga masyarakat Amerika percaya Hollywood belum menaruh perhatian terhadap kaum minoritas dan perempuan.
Sekitar 34 persen dari dua ribu orang yang melakukan survei online mengatakan, Hollywood punya masalah besar soal minoritas. Dua per tiga dari responden yang mengatakan itu merupakan kulit hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, 32 persen responden menilai bahwa pusat industri film di Amerika masih malu-malu membuat film kaliber Oscar yang menarik bagi kaum minoritas.
Menurut Gregory Sampson, salah satu responden kulit hitam asal Maryland, Hollywood sebenarnya punya banyak pekerjaan untuk lebih membuat kaum minoritas dan perempuan inklusif. Menurutnya, dua kaum itu butuh pengakuan dan jalan terbuka untuk eksis.
“Anda punya bintang besar seperti Denzel Washington atau Samuel L. Jackson, yang jelas dikenal bagi semua orang. Tapi kebanyakan dari mereka tidak mendapat pengakuan yang pantas yang seharusnya mereka dapatkan,” katanya.
Fakta itu juga diakui salah satu aktor Hollywood, Daniel Radcliffe. Menurut sang pemeran Harry Potter, itu karena Hollywood merupakan industri yang progresif.
Bahkan bukan hanya kulit hitam dan perempuan yang menurutnya butuh lebih banyak jalan. Ruang gerak aktor homoseksual pun masih terbatas. Mereka biasanya hanya bisa memainkan karakter homoseksual, bahkan dalam film.
"Seperti yang saya bilang tadi, kami yang berada di dalam industri ini terlalu mengangap kami progresif dan liberal. Ada yang mengatakan bahwa seseorang tidak akan mempekerjakan aktor homoseksual untuk karakter normal," kata Radcliffe.
(rsa)