Jakarta, CNN Indonesia -- Ulah Chris Brown menodongkan senjata api pada seorang wanita, akhir Agustus lalu tak hanya meresahkan masyarakat sekitarnya. Dampak keresahan itu juga sampai ke Negeri Sakura.
Akibat kelakuannya itu, mengutip
Contact Music, sang mantan kekasih Rihanna dikabarkan ditolak masuk Jepang. Padahal pekan depan ia harus menjalani serangkaian tur di Tokyo.
Jepang memang menjadi salah satu negara yang sangat ketat akan aturan memasukkan orang dengan catatan kriminal. Sebelum Brown, enam tahun silam Paris Hilton juga pernah ditolak dengan alasan serupa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim kuasa hukum Brown kini tengah membuktikan bahwa tuduhan terhadap kliennya tidak benar dan tanpa bukti. Pengacara Mark Geragos menyatakan, tidak ada "senjata api maupun perhiasan yang dijelaskan pelapor" ditemukan di lokasi.
Karena itu Brown tetap percaya diri mengajukan visa kerja ke Jepang. Ia dan kuasa hukumnya percaya itu bakal disetujui dengan alasan Brown tak bersalah dan penolakan akan membuat Brown kehilangan pendapatan.
Brown memang tidak pernah lepas dari perbuatan onar. Tahun lalu ia digugat dua kali, oleh mantan manajernya dan Suge Knight. Sebelumnya ia juga menabuh perang dengan mengejek percobaan bunuh diri sesama artis R&B, Kehlani.
Brown juga pernah masuk persidangan karena melakukan kekerasan terhadap kekasihnya saat itu, Rihanna. Isu kekerasan di masa lalu itu pun menyebabkan Desember 2015 ia tak bisa konser di Australia dan Selandia Baru.
Padahal Brown tengah sibuk bermusik. Tahun lalu ia merilis album
Royalty, yang menempati peringkat ke-tiga di Amerika Serikat dan ke-23 di Inggris.
Mei lalu, ia mengumumkan album baru bertajuk
Heartbreak On A Full Moon. Lagu pertamanya
Grass is Greene sudah dirilis. Sementara lagu ke-dua
Keep You In Mind (featuring Bryson Tiller) baru beredar lewat media streaming Soundcloud.
(rsa)