Jakarta, CNN Indonesia -- Ruangan Plenary Hall Jakarta Convention Center sudah dipadati pengunjung bahkan sebelum Maliq & D'Essentials dan The Groove naik ke atas panggung, Selasa (6/9). Hampir setiap penonton yang hadir mengenakan baju berwarna putih, sesuai dengan
dresscode yang ditentukan.
Tirai putih pun membentang menutupi panggung yang berbentuk setengah lingkaran dengan dua lidah panggung dibagian kanan dan kiri. Sebelum tirai dibuka pengunjung tak henti bersorak memanggil Maliq & D'Essentials dan The Groove.
Baru pukul 20:35 WIB tirai putih itu terbuka. D'Essentials of Groove langsung menyanyikan lagu
Heaven sebagai pembuka. Angga dan Indah terlihat aktif diatas panggung, begitu juga dengan Reza dan Rieka. Mereka berhasil menampilkan musik dan koreo dengan kompak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa diminta, pengunjung inisiatif ikut menyanyikan lagu itu. Sambil bernyanyi mereka juga menari sesuai alunan musik. Pakaian penonton yang berwarna putih terlihat serasi dengan personel D'Essentials of Groove yang juga memakai setelan jas berwarna putih.
Tarian pengunjung tidak berhenti di lagu pertama. Mereka menari sepanjang malam sampai konser benar-benar selesai, kurang lebih 2,5 jam. Tak satu pun lagu Maliq dan The Groove lewat dari tarian.
Lalu konser itu dilanjutkan dengan penampilan Maliq & D'Essentials, tanpa The Groove. Tanpa ganti busana, Maliq langsung melanjutkan penampilan. Mereka membawakan lagu yang akrab dengan telinga, tapi sekaligus terasa berbeda. Beberapa lagu diaransemen jadi bertempo lebih cepat.
Setapak Sriwedari, Aurora, Kangen, Terlalu, Terdiam dan
Mendekat Melihat Mendengar terdengar lebih bersemangat dibanding biasanya. Itu mendukung pengunjung yang memang sedang perasaan ingin menari, untuk lebih bergoyang.
Apalagi penampilan Maliq & D'Essentials sendiri penuh koreografi. Hampir setiap personel bolak-balik ke kanan dan ke kiri, bergoyang sambil mengajak penonton menari. Mereka yang duduk di bangku VIP pun sampai berdiri dan ikut menari.
Di sela penampilan energik itu, Angga sempat menyapa pengunjung. Ia merasa terhormat dan senang bisa tampil bersama The Groove dipanggung yang besar.
"Lagu-lagu itu menggambarkan kegembiraan dan menggambarkan konser kolaborasi ini. Enggak boleh ada yang sedih, galau atau malu. Semua harus bergoyang, kalian siap ya," kata Angga.
Meski tensi konser terus panas, Maliq & D'Essentials tetap membawakan lagu bertema cinta dengan tempo yang pelan. Seketika lampu di sekitar panggung padam ketika
Sampai Kapan, Untitled dan
Himalaya dibawakan.
Secara perlahan lampu berwarna merah menyala menyorot ke arah panggung. Pengunjung pun larut dalam emosi lagu yang sendu itu. Sebagian memilih tetap menari minimalis dengan menggoyangkan badan dan mengangkat tangan.
Pancingan untuk menari itu tidak luput dari tata lampu yang baik. Pada beberapa lagu, lampu yang menyala disesuaikan dengan ketukan tempo lagu. Gelang menyala dalam gelap yang penonton dapat pun bisa berubah warna sesuai ketukan lagu. Penonton pun semakin terpicu untuk bergoyang.
Sebelum Maliq & D'Essentials turun panggung, lagu
Katakan Dengan Cinta milik The Groove dibawakan. Itu bagaikan jembatan untuk mengantarkan penonton menyambut The Groove, yang tampil berikutnya. The Groove yang sudah siap di atas panggung pun ikut bernyanyi.
Mereka juga berkolaborasi membawakan lagu-lagu seperti
Drama Romantika, Get Down On It milik Kool & The Gang dan
Have Fun Go Mad milik Blair sebelum The Groove tampil sendiri.
Pengunjung yang menari semakin banyak ketika The Groove tampil. Khususnya mereka yang memang hidup di era ketika The Groove di puncak kejayaan. Seakan tak mau kalah dengan pengunjung yang muda, mereka tak henti menari.
Seperti Maliq & D'Essentials, The Groove juga mengaransemen lagu yang dibawakan, seperti
Satu Dalam Mimpiku, Bawalah Daku, Hanya Karena Cinta, My Music, Khayalan dan
Forever You'll Be Mine. Lagu cinta bertempo lambat juga terdengar.
Mereka membawakan
Segenap Cintamu dan
Sepi dengan iringan piano sebagai instrumen utama. Walau sendu, pengunjung tetap saja menari dengan melambaikan tangan.
The Groove dan Maliq & D'Essentials kembali berkolaborasi setelah The Groove membawakan lagu
The One. Rieka sempat menyapa penoton sebelum melanjutkan kolaborasi itu.
"Ini yang sekarang baru D'Essentials of Groove. Kami akan memulai dengan membawakan lagu ciptaan Yovie Widianto yang berjudul
Coba Katakan dengan Cinta," kata Rieka.
Penonton terlihat antusias melihat kolaborasi itu. Permainan kolaborasi alat musik dua band itu terlihat jelas pada layar LED berbentuk segitiga terbalik sebagai latar panggung. Mereka tampil sangat aktif dan interaktif pada penonton.
D'Essentials of Groove melanjutkan penampilan dengan membawakan lagu
Dia dan
Bila secara medley. Selanjutnya mereka menyanyikan lagu
Pilihanku dari Maliq & D'Essentials dan
Dahulu dari The Groove dengan permainan musik yang rapi. Tak ada yang porsinya lebih menonjol antara Maliq & D'Essentials atau The Groove.
Lagu hits dari dua band itu membuat pengunjung semakin semangat menari. Apalagi pengunjung tahu bahwa lagu itu sudah mendekati akhir konser.
D'Essentials of Groove menutup penampilan dengan membawakan lagu
September miliki Earth, Wind & Fire. Konser itu berakhir meriah dengan
confetti dan kembang api yang menyala disekitar panggung. Pengunjung tampak amat terpuaskan.
Sayangnya porsi kolaborasi Maliq & D'Essentials dan The Groove tidak terlalu banyak dalam konser ini. Mereka lebih banyak tampil sendiri-sendiri. Tapi di luar itu, kolaborasi dua musisi beda zaman itu tetap mampu menggoyang malam pengunjung.
(rsa)