Salawaku dan Istirahatlah Kata-kata, Film Terbaik AFI 2016

Rahman Indra | CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2016 21:24 WIB
Apresiasi Film Indonesia 2016 memilih Salawaku sebagai pemenang film panjang kategori bioskop, dan Istirahatlah Kata-kata dalam kategori non bioskop.
Istirahatlah Kata-Kata, tentang Wiji Thukul meraih penghargaan sebagai film terbaik kategori non bioskop Apresiasi Film Indonesia 2016. (Foto/Dok. Limaenam Films)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salawaku, film panjang debut sutradara Pritagita Arianegara terpilih sebagai pemenang film panjang untuk kategori bioskop dalam perhelatan Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016 yang digelar Sabtu lalu di Grand Kawanua Convention Center, Manado, Sulawesi Utara.

Film Salawaku yang diproduksi Kamala Films, bercerita tentang Salawaku (pendatang baru Elko Kastanya), dan Saras (Karina Salim) yang berbeda usia, beda kepentingan dan beda sifat. Salawaku ingin menemukan kembali kakaknya Binaiya (Raihaanun). Sedangkan, Saras ingin melupakan patah hatinya.

Dalam perjalanan yang mereka lalui di Pulau Seram Bagian Barat ini, muncul Kawanua (JFlow Matulessy), kakak angkat Salawaku. Kehadiran Kawanua membuat perjalanan Salawaku dan Saras tak lagi sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip akun media sosial Salawaku, film ini baru diputar perdana di Tokyo International Film Festival, dan belum ada jadwal pasti tayang di bioskop Indonesia.

Sementara, film Istirahatlah Kata-kata, yang disutradarai Yosep Anggi Noen terpilih sebagai pemenang film panjang untuk kategori non bioskop. Film yang mengupas sosok Wiji Thukul ini sebelumnya telah diputar di sejumlah festival internasional seperti Locarno Swiss, Toronto Kanada dan sedang tayang di Busan International Film Festival, Korea Selatan.

Penghargaan AFI untuk film Istirahatlah Kata-kata diterima Wahyu Susilo, adik Wiji Thukul sebagai wakil pembuat film. Dalam kesempatan itu, ia pun membacakan puisi Istirahatlah Kata-kata.

AFI tahun ini memberi apresiasi atas karya insan film, komunitas, lembaga pendidikan, dan pemerintah provinsi yang berperan memajukan film nasional.

Dibagi atas tiga kategori besar yakni utama, khusus dan inspiratif, penganugerahan diberikan untuk 20 kategori, mencakup film karya pelajar, mahasiswa, animasi, dan film panjang bioskop.

Segera tayang

Dari Busan, Korea Selatan, Yulia Evina Bhara, produser film Istirahatlah Kata-kata menyampaikan bahwa film tentang Wiji Thukul tersebut masuk dalam kategori non bioskop karena belum mengantongi surat lulus sensor.

“Sedang dalam proses, sehingga nantinya kami harapkan bisa segera tayang di bioskop juga,” ujarnya menambahkan.

Film Istirahatlah Kata-kata sedang berada di Busan International Film Festival untuk melakukan pemutaran perdana di Asia bersama delegasi Sinema Indonesia yang diusung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Pusbang Film.

Bertempat di Megabox, Haundae, Busan, film Istirahatlah Kata-Kata diputar di hadapan publik. Setelah pemutaran berakhir, para pembuat film yang terdiri dari Yulia, Anggi, pemeran Wiji Thukul, Gunawan Maryanto dan Robin Moran melakukan sesi tanya jawab.

Beberapa penonton yang bertanya memberikan komentar bahwa Korea dan Indonesia memiliki kesamaan di mana kedua negara sama-sama sedang berproses dalam hal demokrasi.

"Saat ini kami sedang melalui proses persiapan hingga film ini bisa dinikmati di layar-layar bioskop Indonesia pada Januari 2017 nanti," ujar Yulia menambahkan.

"Film ini kami persiapkan untuk tayang di layar-layar sinema Indonesia, terima kasih atas penghargaan yang diberikan AFI 2016, di saat yang sama film kami juga di apresiasi di Busan International Film Festival,” ujar Anggi.

Ia menambahkan, apresiasi dari festival film di dalam dan luar negeri menjadi energi positif bagi film yang mengisahkan tentang perjalanan Wiji Thukul selama berada di Pontianak tersebut.

‎Film Istirahatlah Kata-Kata, disampaikan Yulia, juga ikut dalam beberapa kompetisi film, antara lain di Vladivostok Film Festival-Rusia, Hamburg International Film Festival-Jerman, dan akan datang di QCinema Film Festival di Philipina.


Daftar Pemenang AFI 2016

Sejak digelar pada 2012, AFI sudah memberikan penghargaan film terbaik pada sejumlah film, antara lain Atambua 39 Derajat Celcius (2012), Mata Tertutup (2013), Sebelum Pagi Terulang Kembali (2014) dan Siti (2015).

Ajang penghargaan film dengan penyerahan Piala Dewantara ini digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Pengembangan Film.

Untuk perhelatan tahun ini, dewan juri yang diketuai Embi C.Noer, beranggotakan Totot Indrarto, Yan Wijaya, Tommy F. Awuy, Dimas Jayasrana, Tio Pakusadewo, Chandra Endroputro, Lukman Sardi, Lasja F. Soesatyo, Dewi Umaya, dan Ratih Ibrahim.

Berikut daftar pemenang AFI 2016 (dengan huruf tebal):

Kategori Penghargaan Utama

Apresiasi Film Cerita Panjang Bioskop:
1. Athirah
2. Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara
3. Salawaku/ Sutradara: Pritagita Arianegara
4. Surat Cinta Untuk Kartini
5. The Window

Apresiasi Film Panjang Non Bioskop:
1. Istirahatlah Kata-kata/ Sutradara: Yosep Anggi Noen 
2. Kolong Langit
3. Ziarah

Apresiasi Film Pendek Kategori Umum:
1. Amelis
2. Kitorang Basudara
3. On The Origin of Fear
4. Pulang Tanpa Alamat
5. Pangreh/ Sutradara Harvan Agustriansyah

Apresiasi Film Pendek Kategori Pelajar:
1. Asap Pembunuh
2. Kenthongan
3. Ijinkan Saya Menikahinya/ Sutradara: Raeza Raenaldy Sutrimo
4. Sahabat dan Cinta

Apresiasi Film Pendek Kategori Mahasiswa:
1. Emak/ Sutradara: Rahardwiyan Aristya Putra
2. Ngabuburit
3. Nomophobia
4. Sepi yang Paling Sepi
5. Perbincangan Malam Itu

Apresiasi Film Dokumenter Kategori Umum:
1. Makan Batu
2. Painting of War: Second Military Action Djogja 1948
3. Pantja Sila: Cita-cita & Realita/ Sutradara: Tino Saroengallo
4. Sihung
5. The Dancer

Apresiasi Film Dokumenter Kategori Mahasiswa/Pelajar:
1. Ceritaku
2. Balaad of a Keeper
3. Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal!/ Sutradara: Ilman Nafai
4. The Jawara
5. Thirty Five of Pleasure

Apresiasi Film Animasi Kategori Umum:
1. Timun Emas/ Sutradara: Fritz Widjaja
2. Adit Sopo Jarwo Episode Festival Perahu Kertas
3. The Choosen Generation
4. Bawang Kembar

Apresiasi Film Animasi Kategori Pelajar dan Mahasiswa:
1. Inkarna
2. Lakuna/ Sutradara: Yulio Darmawan
3. Pamali
4. Halmahera: Pongana Mo Nyawa
5. Biru

Apresiasi Film Anak:
1. Amarta/ Sutradara: Bambang 'Ipoenk' K.M
2. Japra
3. Baju Bola

Kategori Penghargaan Khusus

Apresiasi Asosiasi:
1. Karyawan Film dan Televisi (KFT)
2. Asosiasi Pengusaha Film Indonesia (APROFI)
3. Sinematografi Indonesia (SI)
4. Persatuan Pengusaha Film Indonesia (PPFI)

Apresiasi Lembaga Pendidikan:
1. Binus International University, Jakarta
2. Universitas Multimedia Nusantara, Serpong
3. Jogja Film Academy
4. SAE Institut, Jakarta
5. Yayasan SDM Citra, Jakarta

Apresiasi Komunitas:
1. Sumbawa Cinema Society
2. Komunitas Kedung
3. Godong Gedhang
4. Komunitas Gabuak Kopi Solok

Apresiasi Festival Film:
1. Denpasar Film Festival
2. Anti-Corruption Film Festival
3. Malang Film Festival
4. Jogja-Netpac Asian Film Festival
5. Arkpel – Jakarta Documentary & Experimental Film Festival

Apresiasi Kritik Film:
1. Hikmat Darmawan
2. Adrian Jonathan Pasaribu
3. Windu Yusuf

Apresiasi Program Film:
1. Info Screening
2. Layar Perak (Program TV)
3. Cinema Poetica
4. Jurnal IMAJI
5. @Film _Indonesia (Akun Twitter)

Apresiasi Trailer Film:
1. Ach… Aku Jatuh Cinta
2. Bulan Terbelah di Langit Amerika
3. My Stupid Boss
4. Talak 3

Apresiasi Poster Film:
1. Ada Apa Dengan Cinta 2
2. My Stupid Boss
3. Nay
4. Sabtu Bersama Bapak

Apresiasi Pemerintah Daerah:
1. DI Yogyakarta
2. DKI Jakarta
3. Sumatra Barat

Kategori Penghargaan Inspiratif:

Adi Karya: Si Mamad
Adi Insani: Hartanto (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER