Jakarta, CNN Indonesia -- Satu bulan setelah merilis single
Pekerja dan memperkenalkan mini album terbaru bertajuk
Rileks, grup musik asal Yogyakarta, Bangkutaman kembali merilis single baru berjudul
Lelaki (Dan Hidupnya). Single itu secara resmi dirilis sejak Selasa (8/11) lalu.
Dengan dirilisnya single tersebut, Bangkutaman juga mengumumkan bahwa mini album Rileks telah resmi dirilis dalam format digital. Single Lelaki (Dan Hidupnya) itu tulis sendiri oleh sang vokalis dan pemain gitar band Wahyu 'Acum' Nugroho.
Menurutnya, lirik lagu itu terinspirasi dari orang yang sakit jiwa. Sosok yang menurutnya telah menjadi bagian dari kehidupan urban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka biasanya selalu berjalan sendiri, ngomong sendiri, dan biasanya waktu yang tepat untuk melihat orang gila adalah sore menjelang malam hari," ujarnya seperti disampaikan dalam rilis yang diterima redaksi
CNNindonesia.com.
Dia kemudian bercerita bahwa dirinya sendiri kerap menemui orang-orang seperti itu, dan kebanyakan merupakan kaum lelaki.
"Berjalan tak tentu arah, cuma ia dan Tuhan yang tahu kemana ia berjalan, kapan ia tidur, kapan ia makan. Seakan-akan ia punya kehidupan sendiri yang kita takkan pernah tahu," ujarnya lebih lanjut.
Dari pengalamannya itu, Wahyu kemudian merefleksikan hal tersebut ke dalam kehidupannya sendiri. Dia merasa bahwa sebagai lelaki punya kegilaannya sendiri, punya kehidupan pribadi yang terkadang orang lain tak pernah tahu, baik itu sahabat, orangtua, atau bahkan pasangan hidup.
"Perlu diingat, manusia pada dasarnya, selain mahkluk sosial, ia juga mahluk individu yang punya ‘ruang’ atau ‘dunia’ nya sendiri yang tak bisa dimasuki apalagi diganggu orang lain," katanya.
"Nah, ‘ruang’ dan ‘dunia’ sendiri ini-lah yang bisa menimbulkan kreativitas di dalamnya. Seperti menulis puisi, atau lagu, atau bisa yang lainnya," imbuhnya.
Musiknya sendiri diungkapkan baru digarap saat band yang digawangi juga oleh Irwin Ardy (Gitar, Vokal), Madava (Bass, Vokal), Christo Putra (Keyboards, Drum), dan Topan Daru (Drum) melakukan sesi rekaman. Bagi mereka musik itu secara sengaja dibuat laidback, mengayun lembut, seperti pesilangan antara Neil Young, The Youngbloods bertemu Belle and Sebastian.
Dikatakan, ada petikan gitar 12 senar yang menjadi melodi utama di lagu ini, seolah menghembuskan nafas
folkrock era akhir 1960 dan awal 1970-an.
Kini, para penikmatnya dapat mendengarkan atau mengunduh mini album yang berisi empat lagu itu melalui 36 Digital Music Service termasuk iTunes (Apple Music), Spotify, Joox, TIDAL, Shazam, Deezer, Amazon Music, dan sebagainya.
Mini album Bangkutaman sendiri pertama kali dicetak dalam format kaset bertepatan dengan International Cassette Store Day pada 8 Oktober yang lalu. Sebanyak 200 kopi dari keseluruhan album
Rileks sudah beredar di toko-toko independen, baik di Jakarta, Solo, Jogja, Bandung dan toko online.
“Kami memutuskan untuk juga merilis dalam format digital karena ingin tetap relevan dengan bagaimana penikmat musik mengonsumsi musik kesukaan mereka saat ini," kata Irwin.
Dia pun menambahkan, "Rilisan album fisik adalah satu hal penting juga, tapi rilisan digital tetap harus ada untuk mereka yang selalu membawa smartphone dan headset-nya ke mana saja."
[Gambas:Youtube]