Jakarta, CNN Indonesia -- Jutaan penggemar cerita Detektif Conan dari seluruh dunia, rela menanti sampai lebih dari 20 tahun untuk mengetahui bagaimana kelanjutan cerita detektif SMA yang menciut jadi seukuran anak berusia tujuh tahun akibat obat APTX 4869 dari Organisasi Baju Hitam itu.
Akankah ia kembali dewasa? Akankah Organisasi Baju Hitam terungkap? Akankah ia menyatakan perasaannya pada perempuan yang ia cintai sejak kecil, Ran? Banyak pertanyaan lain.
Komikus Detektif Conan, Aoyama Gosho memang tidak menyangka karakter bikinannya akan sepopuler sekarang. Tapi ia langsung berpikir cepat. Di kepalanya sudah terangkai berbagai teori dan benang merah cerita sampai ujung nasib Conan. Sudah 22 tahun ia menyimpannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada
CNNIndonesia.com saat ditemui di Singapore Writers Festival 2016 pekan lalu, Aoyama mengatakan ia selalu ingin mengungkapkan bagaimana akhir cerita komik yang kini populer di 21 negara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada itu. Tapi ia sadar itu tak bisa dilakukan.
“Selalu menyimpan jawabannya sampai sini [leher], selalu ingin mengatakan kelanjutannya, tapi saya mencoba untuk terus menjaganya,” tutur Aoyama dengan bahasa Jepangnya.
Pencinta cerita misteri berusia 53 tahun itu lanjut membocorkan, “Hanya ada 10 orang di seluruh dunia ini yang tahu [akhir ceritanya]. Saya hanya memercayai 10 orang.” Itu termasuk para editor dan penulis serta sebagian pemain dari film The Darkest Nightmare.
Aoyama mengatakan, orang-orang yang tahu cerita Conan itu diberinya kontrak. Tapi ia tidak mengatakan apa yang menjadi konsekuensi jika mereka membocorkannya. “Mungkin Anda bisa coba beri mereka alkohol, buat mereka mabuk dan minta mereka membocorkannya,” ia bercanda.
Tapi yang jelas, Aoyama sudah punya gambaran itu akan berakhir suatu saat. Soal kapan, ia tidak bersedia membocorkan. “Pasti sedih kalau itu akan berakhir, tapi ya, sekarang sedang mencapai klimaks. Cerita itu punya akhir, kok,” ujarnya menegaskan.
Saat menulis dan menggambar Conan pun, Aoyama memilih menyendiri. Ia biasa mengerjakannya di dalam satu ruangan bersama enam asisten, yang merupakan kawan-kawannya sejak kuliah.
“Jadi semua sudah tua seperti saya ini, baru-baru ini saja ada perempuan muda yang gabung,” ia mengatakan. Asisten itu biasanya bertugas mengisi latar dari adegan di mana karakter utamanya telah digambar Aoyama. “Saat adegan Ran dan Shinichi ini misalnya. Asisten saya sampai pegal tangannya menggambar Big Ben. Karena sangat detail,” ujarnya.
Aoyama menghabiskan hampir setiap harinya dengan menggambar. Untuk memikirkan alur cerita dan riset, ia biasanya butuh 12 jam sampai tiga hari. Lalu lima hari untuk menggambarnya. Komikus kelahiran Tottori itu mencoba sendiri setiap trik yang ia buat di komiknya.
[Gambas:Video CNN]Namun, ia tidak seperti ilmuwan yang membutuhkan satu ruangan khusus untuk mencoba trik. Ia biasanya melakukan itu di taman terbuka bersama para editornya. Untuk setiap trik, ia biasanya terinspirasi dari cerita misteri, baik novel, komik, sampai serial dan film.
“Biasanya setiap ada ide, datang ke editor, bisa atau tidak trik ini digunakan. Lalu kami mendiskusikan bersama,” kata Aoyama. Sering mereka dilihat banyak orang saat mempraktekkan triknya di taman. Tapi itu harus dilakukan agar cerita dan triknya lebih masuk akal.
(rsa)