Manajer Ungkap Penyebab Kematian Leonard Cohen

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Kamis, 17 Nov 2016 15:12 WIB
Kematian Cohen diumumkan melalui laman Facebook resminya, Kamis (10/11). Ia meninggal dalam tidur, setelah mengalami musibah pada tiga hari sebelumnya.
Leonard Cohen meninggal dalam tidur, dengan tenang, setelah jatuh. (REUTERS/Valentin Flauraud)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan lalu, penyanyi dan penulis lagu legendaris asal Kanada, Leonard Cohen meninggal dunia di usia 82 tahun. Kabar kematian penyanyi itu diumumkan melalui laman Facebook resmi milik Cohen, pada Kamis (10/11) waktu setempat.

"Sebuah kabar duka soal musisi, penulis lagu legendaris, Leonard Cohen telah meninggal dunia," ungkap unggahan di media sosial tersebut.

Kini, seperti dilaporkan NME, manajer Cohen, Robert B Korry mulai buka suara soal penyebab kematian penyanyi yang terkenal lewat lagu Hallelujah itu. Dia mengatakan, sebenarnya Cohen telah meninggal dunia dalam tidurnya, setelah jatuh pada Senin (7/11) tengah malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kematian itu sangat tiba-tiba, tak terduga dan damai," kata Korry.

Setelah kabar kematiannya berkembang, industri musik dunia dan sejumlah musisi langsung memberi penghormatan.

Nick Cave menyebutnya sebagai "penulis lagu terbesar dari yang pernah ada.” Sementara Rufus Wainwright menulis, “Kami membutuhkan diri Anda sekarang di atas sana, seperti yang kami lakukan di sini.”

Melalui sebuah pernyataan secara online, buah hati Cohen, Adam memberikan penghormatan terakhir untuk ayahnya, secara tertutup di Montreal, Kanada.

"Saya dan kakak saya menguburkan ayah saya di Montreal," tulis Adam yang memaparkan itu hanya dihadiri keluarga dan kerabat dekat Cohen semasa hidup.

"Dia dimakamkan dalam kotak peti pinus tanpa hiasan, tepat disamping ibu dan ayahnya. Seperti permintaannya," ujar Adam lebih lanjut.

Sementara, persembahan dari para musisi untuk mendiang Cohen pada BBC One Dancing Strictly, akhir pekan lalu sempat menimbulkan perselisihan pendapat. Sebagian penggemar menganggapnya itu sebagai suatu ‘penodaan,’ sementara lainnya tidak berpikir demikian. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER