Jakarta, CNN Indonesia -- Selama berpuluh-puluh tahun belakangan, Grammy Awards digelar di Los Angeles. Staples Center menjadi ‘rumah’ bagi penghargaan bergengsi di bidang musik itu. Namun belakangan muncul isu bahwa Grammy akan dihijrahkan ke New York.
Itu merupakan keinginan Wali Kota New York, Bill de Blasio. Kabar itu pertama diembuskan oleh The New York Times, yang sudah berani menyebut bahwa pagelaran besar musik itu akan pindah ke New York per 2018. Namun mengutip
Reuters, belum ada kesepakatan apa pun.
Reuters memberitakan, organisasi penyelenggara Grammy, Recording Academy masih berdiskusi dengan pemerintah kota New York soal kemungkinan acara itu dibawa kembali ke Big Apple. Pertimbangan pentingnya adalah soal biaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika diselenggarakan di luar Los Angeles, Recording Academy harus mengeluarkan biaya tambahan, meski tidak disebutkan apa yang menjadi beban ekstra itu. Yang jelas, menurut sumber dekat keputusan soal apakah jadi pindah atau tidak itu akan datang dalam waktu dekat. Kemungkinan besar dalam beberapa pekan ke depan.
Jika benar terjadi, itu bukan akan menjadi kali pertama Grammy Awards digelar di luar Los Angeles. Pertama dicanangkan pada 1959, Grammy sudah ada di New York. Saat itu pelaksanaannya bahkan dilakukan di dua tempat secara bersamaan.
Satu di Beverly Hills, Los Angeles dan satu lagi di Park Sheraton Hotel, New York.
Namun setelahnya, Grammy hanya dilakukan di Los Angeles. Hanya pernah sekali ia kembali ke Madison Square Garden New York, yakni pada 2003.
Tahun depan akan menjadi penyelenggaraan ke-59 bagi Grammy. Ajang yang memberi penghargaan pada musisi dengan lebih dari 80 kategori itu digelar pada 12 Februari di Staples Center.
(rsa)