Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal belakang layar sudah jadi hal biasa di Hollywood. Aktor dibayar lebih mahal dibanding aktris, siapa terlibat cinta lokasi dengan siapa, menjual tubuh untuk mendapat peran, dan sebagainya. Tapi skandal Bernardo Bertolucci ini dilakukan di depan kamera.
Seperti diberitakan
Elle, ia baru-baru ini mengakui bahwa dirinya merilis potongan gambar yang sebenarnya tak disetujui oleh aktrisnya, Maria Schneider. Itu adalah potongan adegan pemerkosaan dalam film
Last Tango in Paris, sebuah karya klasik yang dirilis pada 1972.
Menurut Bertolucci, adegan pemerkosaan itu telah dirancang sebelumnya. Namun, tanpa sepengetahuan sang aktris, demi mendapatkan ekspresi natural gadis yang tengah diperkosa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjadi salah satu kepala rencana itu. Bersama aktor Marlon Brando, Bertolucci membuat ‘skenario’ karakter utama pria menggunakan sejumput mentega untuk memerkosa lawan mainnya, di depan kamera. Saat itu Brando berusia 48 tahun, sementara Schneider masih 19 tahun.
“Adegan dengan mentega itu adalah ide saya dan Marlon pagi hari sebelum syuting,” kata Bertolucci dalam sebuah acara yang digelar di La Cinémathèque Française, Paris pada 2013.
Ia mengaku, saat itu dirinya merasa sangat buruk. Ia merasa sudah berbuat jahat pada Schneider. Namun, Bertolucci punya pembelaan. Ia ingin reaksi Schneider sebagai perempuan biasa yang diperkosa, bukan sebagai aktris. “Saya ingin dia bereaksi seperti terhina.”
Atas perbuatannya itu, Bertolucci mengerti jika Schneider marah padanya dan Brando. Namun, ia mengaku tidak menyesal telah melakukannya. Adegan itu terasa ‘hidup’ dan ‘nyata.’
“Untuk mendapatkan sesuatu, saya pikir Anda harus benar-benar terbebas. Saya tidak ingin Maria berakting terhina dan marah. Saya ingin dia merasa terhina dan marah. Lalu [untuk itu] dia membenci saya sepanjang hidupnya,” tutur sang sutradara
Me and You (2012) itu.
Pengakuan yang terekam dalam video itu membuat marah banyak kalangan selebriti masa sekarang. Bahkan aktor Chris Evans langsung bereaksi lewat
Twitter. Ia menyalahkan Bertolucci dan Brando yang sudah berkonspirasi melakukan pemerkosaan di depan kamera.
“Wow, saya tidak akan pernah melihat film ini, Bertolucci, atau Brando dengan pandangan yang sama lagi. Ini lebih dari menjijikkan. Saya merasa gusar,” tulis pemeran Captain America dalam Dunia Sinema Marvel itu. Rekannya sesama artis, Anna Kendrick, menanggapi.
“Schneider bicara soal ini beberapa tahun lalu. Saya cuma dapat reaksi sebal ketika menceritakannya pada orang-orang (pria),” tulis Kendrick. Evans terkejut mendengar itu. “Tak tahu harus bagaimana. Saya merasa marah juga [atas reaksi para pria itu]. Mereka seharusnya dipenjara,” tulis Evans, yang ditanggapi Kendrick, “Saya tidak meragukan itu.”
Kendrick menambahkan, cerita itu tak pernah dianggap serius dan mengejutkan di dunia perfilman. “Saya senang bahwa setidaknya sekarang itu dianggap serius,” tulisnya lagi.
Bukan hanya mereka, aktris Jessica Chastain pun merasa marah saat mendengar ceritanya.
[Gambas:Youtube]“Kepada semua orang yang suka film ini, Anda menyaksikan gadis 19 tahun diperkosa oleh pria berusia 48 tahun. Sutradaranya merencanakan penyerangan itu. Saya muak,” tulisnya.
Schneider sendiri memang pernah mengungkap soal itu, beberapa tahun lalu. Ia mengaku trauma akan adegan pemerkosaan dan mengalami ketergantungan pada obat-obatan setelahnya, untuk memerangi rasa depresi di dalam dirinya. Saat itu, katanya, ia tak tahu harus apa.
“Saya seharusna menelepon agendi saya atau mendatangkan pengacara saya ke lokasi syuting. Anda tidak bisa memaksa seseorang melakukan sesuatu yang tidak ada dalam skenario. Tapi saat itu saya tidak tahu [bahwa itu tidak boleh],” ia mengungkapkan, dikutip
Ace Showbiz.
Tangisan Schneider di film itu benar-benar nyata. Sementara Brando hanya menenangkannya, “Maria, tenang saja, ini hanya film.” Tapi itu tak bisa membuat Schneider tenang.
“Saya merasa dipermalukan dan sejujurnya, saya merasa sungguh diperkosa, baik oleh Marlon maupun Bertolucci. Setelah itu terjadi, Marlon tidak mendatangi saya dan meminta maaf. Untungnya adegan itu hanya butuh satu kali pengambilan gambar saja,” tutur Schneider.
Schneider meninggal pada 2011.
(rsa)