Jakarta, CNN Indonesia -- Beruntung masyarakat Indonesia yang masih bisa menyaksikan penampilan Morrissey dua bulan lalu. Sebab sebagian publik Amerika yang sudah menanti hiburan dari sang musisi, terpaksa menelan kekecewaan. Diberitakan
NME, Morrissey membatalkan konsernya di Amerika Serikat.
Padahal penggemar di sana sudah sabar menanti Morrissey. Konser seharusnya diselenggarakan lebih awal. Namun tanggal tampil terpaksa diundur menjadi Desember, lantaran sang kibordis Gustavo Mazur mengalami musibah. Ia kolaps di belakang panggung sebelum konser Colorado.
Kini, tur ternyata harus benar-benar dibatalkan. Pengumuman itu disampaikan sendiri oleh Morrissey melalui surat yang dikirimkannya ke situs web khusus penggemar, True to You.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Morrissey, dibatalkannya konser itu merupakan kesalahan manajemennya. Mereka mencabut dana untuk konser ke AS, setelah kolapsnya Mazur. “Sepertinya bahkan tidak ada uang untuk melakukan perjalanan dari satu tur ke kota yang dijadwalkan setelahnya.”
Morrissey lanjut menuliskan, dikutip Consequence of Sound, “Dan 360 Management mencabut [jadwal kota di tur itu] secepat bagaimana mereka memasukkannya [ke dalam jadwal].”
Kota-kota yang tak mungkin dikunjunginya termasuk Detroit, Chicago, Cleveland, Houston, Dallas, dan San Antonio. Morrissey terlihat geram saat menuliskan surat itu, karena ia menyebut malam di kota-kota yang batal dikunjunginya itu dihancurkan oleh ‘kerusakan sesaat.’ “Mereka [kerusakan itu] melakukan yang terburuk dan terjatuh,” lanjutnya.
Morrissey sebenarnya masih ingin bertemu penonton dan menghibur mereka. Apalagi ia punya penilaian sendiri soal penonton yang meriah dan tidak, sepanjang konsernya. Melalui surat yang sama ia memberi ranking pada antusiasme penonton atas konsernya sejauh ini.
Di urutan pertama ada Philadelphia, dilanjutkan Brooklyn lalu Hong Kong. Adelaide dan Melbourne di Australia juga masuk lima besar. Sayang, ia tak menyertakan Indonesia. Selain China, negara lain di Asia yang penontonnya meriah adalah Jepang, di posisi ke-14.
Yang tak kalah meriah, satu peringkat di bawah Tokyo, adalah di Tel Aviv, Israel.
(rsa)