6. Edhi Sunarso (83)Pejuang kemerdekaan RI ini juga dianugerahi bakat seni rupa, terutama lukis dan pahat patung. Ia merupakan perupa kesayangan Presiden Soekarno.
Sang Presiden memercayakan tugas pendirian berbagai monumen 'raksasa' dan diorama sejarah kepada Edhi. Karyanya menghiasi Jakarta hingga kini. Ruhnya bisa dilihat di Patung Selamat Datang, Patung Pembebasan Irian Barat, Patung Pancoran, Diorama Lubang Buaya, Monumen Tugu Muda, Diorama Museum Pahlawan 10 November, Patung Komodor Yos Sudarso, Diorama Monumen Yogya Kembali, Monumen Sultan Thaha Syaifuddin, dan Monumen Pahlawan Tak Dikenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patung-patung monumental Edhi hingga kini menjadi penanda kota yang menggambarkan kebesaran bangsa. Tak mengherankan bila ia meraih banyak penghargaan dan medali.
Pada 2003, dia dianugerahi Piagam Bintang Budaya Dharma dari pemerintah RI. Selain itu, pada 2010, Senat ISI Yogyakarta mengangkatnya menjadi Empu Ageng.
Namun pada 4 Januari 2016, Edhi berpulang ke pangkuan Ilahi. Ia meninggal pukul 22.53 WIB dan disemayamkan di rumah duka Griya Seni Kustiyah Edhi Sunarso, Sleman, Yogyakarta.
7. Budi Anduk (47)Komedian Budi Anduk menghembuskan napas terakhir pada 11 Januari 2016 pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta karena kanker paru-paru stadium 4.
Jenazahnya dimakamkan di TPU Kemang, Jati Cempaka, Kota Bekasi tepat di sebelah makam ibundanya. Pria bernama asli Budi Prihatin ini mengawali karier sebagai figuran pada program
Ngelaba (Patrio) pada 1996. Masyarakat mulai mengenalnya lewat sitkom
Tawa Sutra.Lulusan Jurusan Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini juga pernah membintangi film layar lebar, di antaranya
Tiren: Mati Kemaren (2008),
Tulalit (2008),
Ku Tunggu Jandamu (2008),
Pesantren & Rock n' Roll (2011), dan
ABG Jadi Manten (2014).