'Rumah' Hollywood Mulai Bergeser ke Budapest

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Sabtu, 31 Des 2016 10:26 WIB
Budapest sudah menjadi lokasi syuting film seperti Inferno atau The Martian. Itu semua berkat kebijakan pajak, kecanggihan teknologi, dan pekerja murah.
Inferno yang dibintangi Tom Hanks termasuk film yang syuting di Budapest. (Dok. Columbia Pictures/Imagine Entertainment)
Jakarta, CNN Indonesia -- Melihat selebriti Hollywood berseliweran bukan hal aneh lagi di Budapest. Sebut saja Ryan Gosling, Harrison Ford, atau Hugh Jackman. Mereka sudah biasa ‘memanjakan’ mata masyarakat lokal. Mereka menikmati budaya setempat, termasuk makanannya, selama berbulan-bulan.

Budapest kini menjadi salah satu kota populer di Eropa untuk produksi film asing. Mengutip AFP, itu semua berkat tawaran pajak yang menarik dan fasilitas yang tak kalah canggih.

Beberapa film laris Hollywood difilmkan di sana. Sebut saja yang baru tayang, seperti Spy (2015) yang dibintangi Jude Law dan Inferno (2016) bersama Tom Hanks dan Felicity Jones.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini salah satu kota paling indah di dunia,” ujar Hanks, yang sempat tinggal di sana selama beberapa pekan, di tengah masa syuting film adaptasi novel Dan Brown itu.

Budapest kembali disebut, saat Gosling ke sana dan tinggal selama sekitar lima bulan untuk memfilmkan Blade Runner yang baru. Di sampul salah satu majalah, tampak Gosling tengah berpose dalam balutan busana gaya, di salah satu sudut kota Budapest. Ia tampak keren.

Salah satu orang yang berjasa ‘membawa’ Budapest ke Hollywood adalah pemilik TV2, Andy Vajna. Ia merupakan orang dekat Perdana Menteri sayap kiri, Viktor Orban. Vajna menjadi komisi perfilman Budapest sejak 2011. Ia sering disebut sebagai ‘Tuan Sinema.’

Vajna pernah berkarier di Hollywood. Ia menghasilkan film-film hits seperti Rambo dan Terminator. Kini, ia membantu mendanai Korda Studios, sebuah aset pemerintah yang terletak sekitar 20 kilometer dari Budapest, dan menjadi magnet bagi para sineas di Hollywood.

Komplek studio yang lengkap dan canggih itu dibuka sejak sekitar satu dekade lalu. Di sana, Budapest bisa menjadi Budapest maupun kota lain. Studio itu sering dijadikan tempat syuting untuk menampilkan Beijing, Paris, Wina, Moskow, bahkan Planet Mars.

Untuk syuting The Martian yang dibintangi Matt Damon, di mana ia dikisahkan sebagai satu-satunya astronaut yang tertinggal saat penelitian NASA di Mars, studio itu membawa tidak kurang dari 40 ribu ton tanah merah. Korda Studio bahkan bisa mengubah Bumi menjadi Mars.

Bersaing dengan London

Studio itu memang didukung oleh banyak faktor. Fasilitas berteknologi tinggi, pendanaan lancar, dan tenaga kerja murah. Itu yang membuat Budapest menjadi “pusat perfilman terbesar ke-dua di Eropa setelah London,” menurut Daniel Kresmery dari Korda Studios.

Sektor ini berkontribusi sebesar 0,15 persen terhadap GDP Hungaria, rasio tertinggi dari negara mana pun yang ada di Eropa.Direktur Pendanaan Film Nasional Hungaria
Ia menjalankan departemen produksi dan pengembangan.

“Dan kami baru mencapai hanya 75 persen dari kapasitas kami,” katanya, nyengir bangga.

Pemerintah juga mendukung penuh Budapest. Pada 2004, Hungaria memperkenalkan aturan pajak baru yang memungkinkan para sineas dari seluruh dunia yang mengambil gambar di Budapest untuk mendapat biaya produksi mereka kembali sampai 25 persen. Itu insentif yang menarik.

Tawaran yang menggoda itu tidak langsung terbayar, Tapi beberapa tahun kemudian, khususnya tahun ini ada uang sebanyak 270 juta euro atau Rp3,8 triliun yang berputar di industri film di Hungaria. Itu didapat baik dari produser film lokal maupun internasional.

Angka itu naik drastis, dibanding hanya 105 juta euro atau Rp1,4 triliun pada 2011.

“Sektor ini berkontribusi sebesar 0,15 persen terhadap GDP Hungaria, rasio tertinggi dari negara mana pun yang ada di Eropa,” kata Agnes Havas, direktur Pendanaan Film Nasional.

Ada sekitar 100 perusahaan yang ‘mencari sesuap nasi’ di industri perfilman Hungaria saat ini. Mereka punya sekitar empat ribu tenaga kerja. Iklim yang bergairah itu bukan hanya dirasakan oleh Hollywood. Industri itu juga akhirnya menghasilkan talenta-talenta lokal.

Misalnya, sutradara Laszlo Nemes yang tahun ini memenangi penghargaan Academy Awards. Ia membawa pulang Piala Oscar atas filmnya, Son of Saul yang memenangi Film Berbahasa Asing Terbaik. Kornel Mundruzco juga menerima penghargaan juri di Festival Film Cannes 2014.

“Pelayanan yang diberikan oleh industri in benar-benar luar biasa,” kata Mundruzco yang memukau lewat film independen berjudul White God. Ia mengaku bangga syuting di sana. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER