Jakarta, CNN Indonesia -- Pemandu acara Jimmy Fallon membuka perhelatan Golden Globe Awards ke-74 dengan melancarkan monolog yang berisi lelucon soal Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump.
Golden Globes tahun ini dibuka dengan syair pujian film musikal yang mendapatkan sejumlah nominasi,
La La Land, oleh Fallon di Beverly Hilton Hotel di Los Angeles, Amerika Serikat.
Saat membuka acaranya, Fallon mengalami gangguan teknis di bagian
teleprompter, sehingga memaksanya untuk berimprovisasi. Ia lantas melancarkan lelucon soal Trump seraya menyambut kedatangan para bintang dan menyapa pemirsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang terkenal atas acaranya
The Tonight Show itu mengingatkan warga Amerika bahwa meski Trump memenangkan lembaga konstitusional yang memilih presiden dan wakilnya (
electoral college), namun pada kenyataannya sang presiden terpilih kalah dalam kartu suara (
popular vote) dengan angka hampir 3 juta pemilih.
"Ini adalah Golden Globes, satu dari sedikit tempat yang tersisa di mana warga Amerika masih menghormati kartu suara," ujar Fallon, Minggu (8/1) malam waktu setempat.
Fallon bahkan mengaitkan lelucon Trump dengan serial populer
Game of Thrones yang mendapatkan nominasi Golden Globes tahun ini. Ia mengatakan, "Banyak yang bertanya-tanya apa yang terjadi jika King Joffrey hidup. Ya, dalam 12 hari ke depan kita semua akan mendapatkan jawabannya." Joffrey terkenal sebagai karakter yang kejam, penakut, dan manja.
Tak berhenti di sana, Fallon pun mengemukakan cerita soal kesulitan Trump dalam mengundang artis-artis papan atas untuk hadir dan tampil dalam acara inagurasinya. Ia menyebut nama Meryl Streep, aktris yang masuk nominasi Golden Globe atas perannya sebagai penyanyi opera terburuk di dunia dalam film
Florence Foster Jenkins.
"(Streep) dikenal sebagai penyanyi opera terburuk di dunia, dan bahkan dia menolak untuk tampil dalam inagurasi Donald Trump," katanya.
Fallon menutup monolognya dengan mengingatkan pemirsa bahwa suara dihitung oleh perusahaan akuntan Ernst & Young, "dan Putin," untuk mengaitkan isu yang kini sedang panas soal dugaan peretasan data pemilihan presiden oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia pun mengatakan bahwa orang Rusia juga bisa meretas data suara Golden Globe jika mereka mau.
Ketika Fallon pertama kali mengetahui bahwa dirinya didapuk untuk menjadi pemandu acara Golden Globe Awards 2017, dalam akun Twitter miliknya, ia menulis, "Saya sangat menanti untuk bisa menghabiskan waktu dengan Hollywood Foreign Press sebelum Donald Trump mendeportasi mereka semua."
(res)