Bioskop dan Konser Musik Masih 'Terlarang' di Arab Saudi

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 09:03 WIB
Para pemuka agama di Arab Saudi beranggapan, membuka bioskop dan membolehkan konser musik seperti 'membuka pintu untuk setan.'
Bioskop masih membiarkan perempuan dan lelaki bercampur di satu area yang sama. (Ilustrasi/morgueFile/mconnors)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pemuka agama di Arab Saudi mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap semakin banyaknya hantaman konser musik dan perfilman di negara kerajaan yang konservatif itu.

Menurut mereka, kelamaan itu akan menimbulkan degradasi moral.

“Kami tahu bahwa konser menyanyi dan perfilman merusak,” kata ulama tertinggi Abdulaziz al-Sheikh saat diwawancara sebuah saluran televisi, yang dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala perkumpulan ulama Saudi itu merespons pertanyaan tentang rencana seksi hiburan di Kerajaan Arab Saudi untuk memberi lisensi pada konser dan membuka banyak bioskop.

Al-Sheikh mengingatkan, bioskop akan menyajikan film-film yang menampilkan kebebasan, sesuatu yang cabul, imoral, bahkan paham ateis. “Karena mereka membiarkan film-film impor mengubah budaya kita,” katanya.

Ia juga menganggap konser menyanyi tidak bagus, karena hiburan musik—sama seperti pembukaan bioskop—akan membuat perempuan dan lelaki bercampur jadi satu.

“Pada awalnya mereka akan membagi area untuk perempuan. Tapi kemudian keduanya akan bercampur di satu area. Ini ‘mengorupsi’ moral dan menghancurkan nilai,” tutur Al-Sheikh.

Ia berpandangan, hiburan yang masih bisa ditoleransi adalah yang masih menghargai kebudayaan dan media sains. Jika konser musik dan bioskop dibiarkan, ia khawatir Arab Saudi sama saja ‘membuka pintu untuk setan.’

Padahal di satu sisi, Arab Saudi sedang berusaha menambah turisme dan hiburan untuk mencapai visi mereka di tahun 2030. Seksi hiburan Kerajaan Arab Saudi sudah menyiapkan beberapa acara, termasuk menghadirkan komedian Amerika dan aktor, Mike Epps.

Sayangnya, penampilan Epps di sebuah kampus di barat Arab bulan lalu pun harus dibatalkan.

Bukan hanya area yang mencampur lelaki dan perempuan yang dilarang di Arab Saudi. Negara itu juga tidak memperbolehkan perempuan menyetir seorang diri. Perempuan juga harus mendapat izin atau ditemani muhrimnya untuk beraktivitas, termasuk kerja dan bepergian.

Perempuan juga harus menutup aurat dari ujung kepala sampai ujung kaki, di depan publik.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER