Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi John Legend mendapati cercaan rasial saat bersama sang istri Chrissy Teigen di Bandara John F. Kennedy, AS, pekan lalu. Pada saat kejadian, Legend memilih bungkam atas cercaan tersebut, sementara sang istri sempat meluapkan amarahnya di media sosial.
Melansir Ace Showbiz, pelantun hit
All of Me itu akhirnya buka suara saat menghadiri Festival Film Sundance di Park City, Utah, Sabtu (21/1).
"Kami berada tepat di sisi satu sama lain dan saling memandang seperti, 'Apakah dia [paparazi] benar-benar menanyakan itu?' Dan memang ia benar-benar mengatakan itu. Pada dasarnya dia memanggil saya dengan sebutan 'monyet,'" tutur Legend kepada Variety soal kronologi kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Legend pun mengatakan apa yang dilakukan paparazi merupakan praktik rasisme yang sudah dialami warga kulit hitam sejak dulu. Tak ayal, ia pun menyayangkan kondisi itu yang masih terjadi saat ini.
"Orang kulit hitam harus berurusan dengan sebutan monyet untuk waktu yang lama. Tak dianggap sebagai manusia itu pun selalu menjadi metode rasisme serta menindas orang kulit hitam dalam sejarah Amerika," ungkapnya.
"Sungguh amat disayangkan, hal itu masih saja terjadi saat ini," kata dia.
Legend baru buka suara setelah beberapa hari dari kejadian 'memalukan' yang menimpanya. Sementara, sang istri Chrissy Teigen tak kuasa menahan diri dan meluapkan amarahnya melalui akun Twitter. Dia tak habis pikir dengan pertanyaan yang dilontarkan paparazi dengan menyebut suaminya 'monyet'.
Di cuitan selanjutnya, ibu satu anak itu pun menyampaikan kegundahan akan sikap tak menghargai dari paparazi tersebut. Padahal, ia telah mencoba bersikap baik dan melayani mereka dengan menjawab sejumlah pertanyaan, khususnya tentang buku memasak yang baru saja ia luncurkan.
"Saya sudah mencoba baik. Menjawab pertanyaan soal memasak, lalu dia datang dengan pertanyaan yang sangat mengganggu," cuitnya.
(rah)