Cerita Pilu John Legend soal Ibu yang Kecanduan Narkotika

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 02 Nov 2016 14:30 WIB
Legend mengungkapkan masa lalu keluarganya itu secara terbuka dalam video kampanye bertajuk 'Why I Vote.'
John Legend mengungkap masa lalu keluarganya dalam video klip kampanye. (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masa kecil penyanyi John Legend di Ohio yang tentram berubah menjadi sulit saat ibu kandunganya, Phyllis Stephens depresi. Kematian sang ibu lah yang menyebabkan itu.

Stephens pun mulai menggunakan narkotika. Ia juga dijauhi keluarga. Beberapa kali Stephens menyentuh dinginnya lantai dan jeruji penjara. Tudingannya penyalahgunaan obat-obatan.

Hingga akhirnya, sang ibu sembuh setelah serangkaian rehabilitasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari situ Legend belajar, orang-orang yang mengalami masalah ketergantungan terhadap obat terlarang butuh bantuan. Mereka tidak seharusnya dijauhi atau dipenjara. “Mereka butuh konseling. Mereka butuh perawatan obat-obatan,” kata suami model Chrissy Teigen itu.

Legend mengungkap masa lalu keluarganya dalam video kampanye 'Why I Vote' buatan Vevo.

Pria bernama asli John Roger Stephens itu menggarisbawahi bagaimana negara-negara lain seperti Portugal melakukan dekriminalisasi terhadap narkotika. Portugal merawat para pengguna narkotika dengan layak, sebagai bagian dari masalah kesehatan publik.

Negara itu menawarkan program-program yang membantu orang-orang memutus siklus penyalahgunaan, bukanna malah mengurung mereka di tempat kejam bernama penjara.

Legend meminta pemerintah Amerika Serikat memiliki sistem serupa. Selama ini, menurut Legend, Negeri Paman Sam memiliki angka pengurungan tertinggi di dunia. Perang terhadap narkotika menjadi salah satu penyebabnya. Hampir semua terdakwa narkoba dihukum penjara.

Pelantun All of Me itu berupaya mendorong reformasi peradilan pidana melalui grupnya Free America. Salah satunys melalui video klip 'Why I Vote' yang baru saja diunggah oleh Vevo.

Pada bagian akhir klip tersebut ia menekankan, "Semua keputusan untuk memenjarakan orang-orang itu dibuat atas nama kita. Kita adalah pemilih dan kita memutuskan siapa yang berkuasa. Kita harus menggunakan keputusan dan mengambil itu secara bijak.”

“Kita harus menggunakan hak pilih kita,” ujar Legend lagi, menegaskan.

Menurutnya, menggunakan hak suara adalah cara ‘damai’ menghentikan segala konflik di Amerika. Tanpa perlu berunjuk rasa atau berkelahi, berdarah sampai tewas memperjuangkan hak, lebih baik warga negara di atas 18 tahun memilih pemimpin yang baik dengan bijak. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER