Jakarta, CNN Indonesia -- Kesuksesan Bruno Mars bukan untuk siapa-siapa melainkan ibunya. Ia ingin mempersembahkan kesuksesannya dalam bermusik untuk ‘mengembalikan’ ibunya yang meninggal akibat aneurisma otak pada Juni 2013.
Dalam wawancaranya dengan majalah Latina, pelantun
Grenades itu mengaku dirinya belum bisa menerima takdir bahwa aneurisma telah membuatnya kehilangan sang ibunda. Apalagi ibunya meninggal dengan tiba-tiba.
Mars rela melakukan apa saja untuk membuat ibunya kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hidup saya berubah,” katanya mengungkapkan. Bagi Mars, sang ibunda adalah segalanya. “Dia lebih dari musik saya. Jika saya bisa menggadaikan musik untuk membuatnya kembali, akan saya lakukan,” tuturnya menegaskan.
Hingga kini, meski hampir empat tahun berlalu, Mars selalu memikirkan ibunya. Ia bahkan mengaku masih sering mendengar suara sang ibunda di kepalanya.
“Saya selalu mendengarnya berkata, ‘Terus maju dan lakukan itu.’”
Pantas jika Mars merasa bersalah. Ia tak ada di samping ibunya Bernadette San Pedro Bayot saat meninggal. Ia tengah latihan untuk konser dunia yang bakal diselenggarakan tiga pekan kemudian. Saat itu, Mars tidak mampu banyak berkata.
Ia sempat terdiam beberapa lama sampai akhirnya berkicau di media sosial, “Terima kasih atas segala cinta di masa tersulit saya dalam hidup. Saya akan kembali lagi segera. Itu yang diinginkan ibu saya, dia mengatakannya pada saya.”
Kontroversi Keturunan LatinMeski begitu mencintai ibunya, Mars justru tak menyandang nama lahir yang diberikan padanya, Peter Gene Bayot Hernandez. Ia justru bangga dengan nama panggungnya.
Ia pernah dikritik atas itu. Beberapa menganggap Mars mengubah namanya untuk menyembunyikan akar hidupnya yang merupakan keturunan Latin. Menanggapi itu, Mars menegaskan ia bangga menjadi seorang Puerto Rico.
Memakai nama panggung, katanya, hanya karena alasan profesional.
“Saya tidak pernah sekali pun berkata bahwa saya mengganti nama untuk menyembunyikan fakta bahwa saya seorang Puerto Rico,” tutur sang pelantun
Gorilla, dikutip Music News.
“Kenapa saya harus mengatakan itu? Apakah Anda bodoh? Kenapa ada orang yang berkata begitu? Itu sangat menyinggung buat saya dan keluarga saya. Itu konyol,” tegasnya.
Mars melanjutkan, “Nama belakang saya Hernandez. Nama ayah saya Pedrito Hernandez, dan dia seorang Puerto Rico. Tidak ada penyangkalan atas itu. Ayah saya memanggil saya dengan Bruno sejak saya berumur dua tahun,” tuturnya bercerita.
(han/rsa)